Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menyindir partai politik yang berbondong-bondong mendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
Bobby adalah salah satu kandidat kuat calon gubernur Sumatra Utara. Ia telah memperoleh dukungan mayoritas partai politik dan hanya menyisakan PDIP hingga PKS di luar koalisinya.
Adapun Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pihaknya tetap akan mengusung kadernya sendiri untuk Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024 nanti, tidak seperti partai lainnya.
Namun sayangnya, Djarot masih belum bisa memastikan kapan PDIP bakal mengumumkan calon yang diusung pada Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024.
"Jadi untuk apa partai dibentuk dan dibuat serta menjadi institusi paling penting dalam demokrasi kita, kalau yang diusung tetap kader partai lain, mereka tidak punya kader untuk diusung," tuturnya di Jakarta, Minggu (28/7).
Dia juga mengaku prihatin belakangan ini banyak partai yang tidak memiliki kader dari internal yang potensial untuk diusung pada Pilkada Serentak.
Baca Juga
"Makanya saya agak prihatin kalau partai tidak berani mengajukan calon dari kader sendiri tetapi hanya mengejar elektoral, terus buat apa partai dibuat," katanya.
Dia mengakui bahwa semua partai politik sudah berkoalisi untuk mendukung Bobby Nasution, kecuali PDI-Perjuangan dan PKS. Meskipun demikian, Djarot memastikan PDIP tidak akan takut melawan partai yang sudah berkoalisi tersebut.
Beberapa partai politik yang saat ini sudah bergabung mengusung Bobby Nasution di Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP dan terakhir PKB.
"Kita tahu hampir semua partai mendukung Bobby Nasution, tetapi kami akan berkoalisi dengan rakyat," ujarnya.
Elektabilitas
Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan bahwa Muhammad Bobby Afif Nasution dan Edy Rahmayadi bakal bersaing ketat pada Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024 di bulan November nanti.
Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan LSI terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95% di wilayah Sumatra Utara.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Manan menyebut dari hasil survei yang dilakukan secara semi terbuka terhadap 800 orang responden, nama yang muncul ada sebanyak 26 nama, mulai dari yang berpotensi mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan tidak mencalonkan diri.
Menurutnya, dari 26 nama yang muncul itu, nama Bobby Nasution banyak dipilih oleh responden. Dia menjelaskan dari 800 orang responden yang disurvei, ada 34,2% responden yang memilih Bobby Nasution, sementara Edy Rahmayadi tertinggi kedua dengan angka 15,1%.
"Nomor urut ketiga adalah Musa Rajekshah atau Ijeck dengan angka 4,0% dan Ahok 3,3%," tuturnya di Jakarta, Minggu (28/7/2024).
Kemudian, menurut Djayadi, nama lainnya adalah Darma Wijaya dengan angka 1,1% dan Nikson Nababan satu persen, lalu sisanya di bawah satu persen.
Tidak hanya itu, responden yang masih belum menentukan sikap untuk memilih atau tidak tahu ada sebanyak 34,7%.
"Jadi nama-nama lainnya masih jauh lebih rendah dan responden yang belum juga menentukan pilihan ada sebanyak 34,7%, cukup banyak ya," katanya.
Djayadi membeberkan alasan responden memilih Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi adalah karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya sebanyak 19,3%, kemudian 15,8% responden menjawab keduanya perhatian kepada rakyat, lalu 15,5% menjawab keduanya perhatian ke rakyatnya.
"Responden menjawab bahwa keduanya sudah ada bukti nyata hasil kerja, tegas berwibawa dan juga memperhatikan rakyat," ujarnya.