Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sindiran PDIP untuk Parpol Pendukung Bobby Menantu Jokowi

PDIP menyindir partai politik pendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.
Ketua Steering Committee Rakernas ke-V PDIP Djarot Saiful Hidayat (tengah) memberikan keterangan pers kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Kamis (16/5/2024). Djarot mengungkapkan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin tidak diundang ke Rakernas ke-V PDIP pekan depan. JIBI/Surya Dua Artha Simanjuntak.
Ketua Steering Committee Rakernas ke-V PDIP Djarot Saiful Hidayat (tengah) memberikan keterangan pers kepada awak media di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat pada Kamis (16/5/2024). Djarot mengungkapkan, Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Maruf Amin tidak diundang ke Rakernas ke-V PDIP pekan depan. JIBI/Surya Dua Artha Simanjuntak.

Bisnis.com, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) menyindir partai politik yang berbondong-bondong mendukung menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution.

Bobby adalah salah satu kandidat kuat calon gubernur Sumatra Utara. Ia telah memperoleh dukungan mayoritas partai politik dan hanya menyisakan PDIP hingga PKS di luar koalisinya.

Adapun Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan bahwa pihaknya tetap akan mengusung kadernya sendiri untuk Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024 nanti, tidak seperti partai lainnya.

Namun sayangnya, Djarot masih belum bisa memastikan kapan PDIP bakal mengumumkan calon yang diusung pada Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024.

"Jadi untuk apa partai dibentuk dan dibuat serta menjadi institusi paling penting dalam demokrasi kita, kalau yang diusung tetap kader partai lain, mereka tidak punya kader untuk diusung," tuturnya di Jakarta, Minggu (28/7).

Dia juga mengaku prihatin belakangan ini banyak partai yang tidak memiliki kader dari internal yang potensial untuk diusung pada Pilkada Serentak. 

"Makanya saya agak prihatin kalau partai tidak berani mengajukan calon dari kader sendiri tetapi hanya mengejar elektoral, terus buat apa partai dibuat," katanya.

Dia mengakui bahwa semua partai politik sudah berkoalisi untuk mendukung Bobby Nasution, kecuali PDI-Perjuangan dan PKS. Meskipun demikian, Djarot memastikan PDIP tidak akan takut melawan partai yang sudah berkoalisi tersebut.

Beberapa partai politik yang saat ini sudah bergabung mengusung Bobby Nasution di Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024, yakni Partai Golkar, Partai Gerindra, PAN, Partai Hanura, Partai Demokrat, Partai NasDem, PPP dan terakhir PKB.

"Kita tahu hampir semua partai mendukung Bobby Nasution, tetapi kami akan berkoalisi dengan rakyat," ujarnya.

Elektabilitas 

Sementara itu, Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan bahwa Muhammad Bobby Afif Nasution dan Edy Rahmayadi bakal bersaing ketat pada Pilkada Serentak Sumatra Utara 2024 di bulan November nanti.

Hal itu terungkap dari hasil survei terbaru yang dilakukan LSI terhadap 800 responden dengan margin of error 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95% di wilayah Sumatra Utara.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Manan menyebut dari hasil survei yang dilakukan secara semi terbuka terhadap 800 orang responden, nama yang muncul ada sebanyak 26 nama, mulai dari yang berpotensi mencalonkan diri sebagai calon gubernur dan tidak mencalonkan diri.

Menurutnya, dari 26 nama yang muncul itu, nama Bobby Nasution banyak dipilih oleh responden. Dia menjelaskan dari 800 orang responden yang disurvei, ada 34,2% responden yang memilih Bobby Nasution, sementara Edy Rahmayadi tertinggi kedua dengan angka 15,1%.

"Nomor urut ketiga adalah Musa Rajekshah atau Ijeck dengan angka 4,0% dan Ahok 3,3%," tuturnya di Jakarta, Minggu (28/7/2024).

Kemudian, menurut Djayadi, nama lainnya adalah Darma Wijaya dengan angka 1,1% dan Nikson Nababan satu persen, lalu sisanya di bawah satu persen.

Tidak hanya itu, responden yang masih belum menentukan sikap untuk memilih atau tidak tahu ada sebanyak 34,7%.

"Jadi nama-nama lainnya masih jauh lebih rendah dan responden yang belum juga menentukan pilihan ada sebanyak 34,7%, cukup banyak ya," katanya.

Djayadi membeberkan alasan responden memilih Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi adalah karena sudah ada bukti nyata hasil kerjanya sebanyak 19,3%, kemudian 15,8% responden menjawab keduanya perhatian kepada rakyat, lalu 15,5% menjawab keduanya perhatian ke rakyatnya.

"Responden menjawab bahwa keduanya sudah ada bukti nyata hasil kerja, tegas berwibawa dan juga memperhatikan rakyat," ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper