Bisnis.com, JAKARTA - Seorang jurnalis olahraga Italia mengatakan dia akan mengambil tindakan hukum setelah diidentifikasi secara salah di media sosial sebagai tersangka penembak calon presiden AS Donald Trump.
Dilansir dari reuters, sebuah pesan yang dibagikan secara luas di platform X berbunyi: "Menurut Departemen Kepolisian Butler, penembak Trump telah ditangkap di tempat kejadian dan telah diidentifikasi sebagai Mark Violets, seorang anggota Antifa."
Foto itu disertai foto jurnalis Italia, Marco Violi. Dia adalah editor rogiallorossa.it, situs penggemar klub sepak bola Italia AS Roma.
“Saya dengan tegas menyangkal bahwa saya terlibat dalam situasi ini,” tulis Violi yang berbasis di Roma dalam sebuah Instagram Stories, mengatakan bahwa dia terbangun di tengah malam oleh Instagram dan X notifikasi terkait postingan tersebut.
Reuters menulis, Violi menyalahkan dua pengguna X Italia karena menyebarkan informasi palsu terhadap dirinya, dan mengatakan bahwa ia akan melapor ke polisi pada hari Senin untuk melaporkan mereka dan media yang mengetahui pesan mereka.
Menyebut pengguna X sebagai "penguntit", Violi mengatakan bahwa dia telah menjadi target mereka selama bertahun-tahun, dan proses pidana terhadap mereka sedang berlangsung. “Saya mohon dengan hormat untuk dibiarkan tenang karena saya telah menjadi korban ini sejak 2018,” tulisnya.
Baca Juga
FBI mengatakan pihaknya telah mengidentifikasi Thomas Matthew Crooks, 20 tahun, dari Bethel Park, Pennsylvania, sebagai "subyek yang terlibat" dalam penembakan hari Sabtu itu. Dinas Rahasia mengatakan tersangka ditembak mati oleh agen.