Bisnis.com, JAKARTA — Penulisan alm. dan almh. yang benar wajib menjadi pengetahuan masyarakat Indonesia.
Pasalnya, kedua singkatan istilah tersebut sering kali ditemukan dalam Bahasa Indonesia sehari-hari. Singkatan alm. dan almh. itu misalnya sering digunakan pada surat atau undangan resmi.
Singkatan tersebut merujuk pada kata almarhum dan almarhumah. Dua kata tersebut umumnya dilekatkan pada nama orang baik perempuan maupun laki-laki yang telah berpulang atau meninggal dunia.
Lantas apa arti dari almarhum dan almarhumah? Lalu, bagaimana penulisan alm. yang benar sesuai dengan ejaan Bahasa Indonesia?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) VI Daring, yang dirilis Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Republik Indonesia, secara etimologis kata almarhum dan almarhumah berasal dari Bahasa Arab.
Kata al.mar.hum berasal Bahasa Arab, اَلْمَرْحُوْمُ atau al-marḥūm. Artinya, seorang 'pria yang dirahmati atau pria yang telah meninggal.
Baca Juga
Sementara itu, kata al.mar.hu.mah juga berasal dari Bahasa Arab, اَلْمَرْحُوْمَةُ atau al-marḥūmah. Definisinya serupa yakni seorang wanita yang dirahmati atau wanita yang telah meninggal.
Baik al-marḥūm maupun al-marḥūmah berasal dari kata dasar yang sama dalam Bahasa Arab yakni ‘rahima’. Artinya adalah ‘merahmati’.
Kata al-marḥūm dan al-marḥūmah kemudian diserap ke dalam Bahasa Indonesia menjadi al.mar.hum dan al.mar.hu.mah. Kedua kata itu dalam Bahasa Indonesia memiliki sejumlah pengertian serupa dengan penggunaan sesuai dengan jenis kelamin orang yang dirujuk oleh kata tersebut.
Al.mar.hum digunakan untuk merujuk seorang laki-laki yang telah berpulang, sedangkan dan al.mar.hu.mah bagi perempuan yang sudah meninggal dunia.
Berdasarkan KBBI, kedua kata tersebut pertama-tama merupakan kata benda berarti ‘yang dirahmati Allah’. Kedua, kedua kata itu merupakan kata benda yang didefinisikan ‘yang telah meninggal dunia’ atau ‘mendiang’
Ketiga, kata tersebut merupakan kata kerja cakapan yang berarti ‘meninggal dunia’. Misalnya, kata itu digunakan dalam kalimat berikut:
“Ia bekerja menggantikan kakaknya yang sudah almarhum,” demikian contoh yang diberikan KBBI VI Daring.
CARA PENULISAN ALM
Penulisan kata almarhum dan almarhumah sering kali disingkat. KBBI VI Daring menunjukkan bahwa almarhum disingkat menjadi alm., sedangkan almarhumah dengan almh.
Penulisan alm. yang benar untuk menggantikan kata mendiang juga perlu dicermati. Contoh penulisan alm. untuk perempuan, sebagai berikut:
“Almh. Siti Aminah”
Sementaraitu, contoh penulisan alm. untuk laki-laki misalnya:
“Alm. Budi Santoso”
Berdasarkan sederet contoh di atas terungkap jelas bahwa penulisan singkatan alm. dan almh. diikuti oleh nama mendiang atau orang yang telah meninggal dunia.