Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Parpol Saling Tunggu di Pilkada Jakarta, Kans Tiga Poros Terbuka?

Partai politik tampak masih saling menunggu langkah lawan sebelum mengambil keputusan ihwal sosok cagub-cawagubdi Pilkada Jakarta 2024.
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha
Petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Jatinegara melintas di dekat kotak suara Pemilu 2024 di GOR Otista, Jakarta, Kamis (29/2/2024). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — Partai politik tampak masih saling menunggu langkah lawan sebelum mengambil keputusan ihwal sosok calon gubernur-wakil gubernur (cagub-cawagub) yang akan diusung dalam Pilkada Jakarta 2024.

Hingga akhir Juni, baru satu partai politik yang mendeklarasikan bakal cagub-cawagub usungannya yaitu Partai Keadilan Sejahtera (PKS). PKS resmi mengusung duet Anies Baswedan-M. Sohibul Iman.

Belum ada partai politik yang menyatakan tertarik ikut mengusung duet Anies-Sohibul. PDI Perjuangan (PDIP) misalnya, meski sudah menunjukkan ketertarikan untuk mendukung Anies, juga ngotot ingin kadernya maju Pilkada Jakarta 2024.

Oleh sebab itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan masih ingin terus melihat dinamika politik ke depan. Menurutnya, kesabaran lebih menguntungkan daripada kecepatan dalam konteks Pilkada Jakarta 2024.

"Partai berhati-hati mempertimbangkan dengan seksama. Untuk DKI, siapa cepat belum tentu dapat. Siapa yang melakukan kalkulasi matang, melakukan langkah-langkah konsolidasi, melakukan pergerakan turun ke bawah," kata Hasto dalam rilis media PDIP, Minggu (30/6/2024).

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) juga merupakan salah satu partai politik yang tertarik dengan sosok Anies. Meski demikian, Wakil Sekretaris Jenderal PKB Syaiful Huda merasa langkah PKS mendeklarasikan duet Anies-Sohibul merupakan sebuah blunder.

Huda meyakini, keputusan PKS mendeklarasikan duet Anies-Sohibul Iman telah menutup pintu untuk partai politik lain bergabung ke koalisinya. Padahal, lanjutnya, PKS tidak bisa mengusung calon sendiri dalam ajang Pilkada Jakarta 2024.

"Blunder menurut saya [deklarasi Anies-Sohibul]. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk bisa bermitra dan poros koalisi ini," kata Huda di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Terakhir, Nasdem merupakan partai politik yang memasukkan Anies dalam bursa calon gubernur Jakarta 2024. Meski demikian, Ketua DPP Partai Nasdem Willy Aditya menyatakan pihaknya tidak akan tergesa-gesa mengambil keputusan seperti yang dilakukan oleh PKS dengan duet Anies-Sohibul.

Dia mengibaratkan, jangan sampai usulan duet dalam ajang Pilkada Jakarta 2024 seperti kawin paksa pasangan Siti Nurbaya dan Datuk Maringgi. Oleh sebab itu, Willy menuturkan bahwa Nasdem masib akan melihat momentum ke depan.

"Nasdem sekali lagi seperti yang sudah kita sampaikan sebelumnya akan memberikan rekomendasi yang terakhir untuk Pilkada DKI. Jadi kita cermati, kita ikuti prinsipnya tentu yang terbaik untuk DKI," katanya di DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat Jumat (28/6/2024). 

Anies Baswedan memberikan keterangan kepada awak media pasca-penetapan hasil Pilpres 2024/Bisnis
Anies Baswedan memberikan keterangan kepada awak media pasca-penetapan hasil Pilpres 2024/Bisnis

KOALISI PRABOWO

Senada, gabungan partai politik pendukung presiden terpilih Prabowo Subianto yaitu Koalisi Indonesia Maju (KIM) juga memilih untuk saling tunggu. KIM yang terdiri dari Partai Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, hingga Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sudah menegaskan akan mencari lawan sepadan untuk Anies.

Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno misalnya, menjelaskan nama Ridwan Kamil menjadi salah satu sosok kuat yang berpeluang dimajukan menjadi calon Jakarta 1 oleh KIM.

"Iya dong [kami siapkan lawan Anies], karena sejauh ini nama yang beredar adalah Ridwan Kamil," katanya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).

Meskipun demikian, lanjutnya, belum ada keputusan final untuk mencalonkan Ridwan Kamil dalam kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Eddy menjelaskan KIM masih menunggu persetujuan dari Golkar sebagai partai politik Ridwan Kamil.

Oleh sebab itu, Wakil ketua Komisi VII ini meminta pihak bersabar. Dia tidak bisa memastikan kapan KIM akan mengumumkan calon yang diusung.

Nama lain yang kerap muncul yaitu putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekaligus Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep. Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas tidak membantah apabila para elite KIM memang sempat membicarakan peluang usung Kaesang menjadi calon wakil gubernur Jakarta 2024.

Meski demikian, dia menyatakan KIM masih melihat dinamika politik ke depan sehingga belum akan ada keputusan final dalam waktu dekat.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper