Bisnis.com, JAKARTA — Indonesia, melalu Kementerian Luar Negeri, menyampaikan harapan agar Austria dapat mempertimbangkan pengakuannya terhadap Negara Palestina.
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi dalam kunjungannya ke Wina, Austria. Dia mengatakan bahwa Austria sejauh ini mendukung penyelesaian two-state solution terhadap konflik yang terjadi di Palestina.
"Saya paham betul bagi posisi Austria masih sulit saat ini, namun mengingat Austria mendukung penyelesaian two-state solution, maka masalah pengakuan terhadap Palestina ini merupakan satu langkah yang menunjukkan konsistensi dukungan terhadap two-state solution," katanya, dalam keterangan resmi, pada Rabu (26/6/2024).
Selain itu, Retno juga menyampaikan penghargaan kepada Austria atas dukungannya kembali terhadap Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA).
"Saya juga sampaikan penghargaan atas dukungan Austria terhadap UNRWA. Austria sempat membekukan bantuan kepada UNRWA. Namun, pada tanggal 18 Mei lalu, Austria memutuskan untuk mengaktifkan kembali pendanaan ke UNRWA dengan total anggaran 3,4 juta euro [atau sekitar Rp59,8 miliar] untuk 2024," ujarnya.
Lebih lanjut, Menlu mengatakan bahwa Austria telah menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar 32 juta euro atau Rp563,6 miliar melalui Program Pangan Dunia (WFP) dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC), sejak perang pecah pada 7 Oktober 2023.
Baca Juga
Menurutnya, bantuan kemanusiaan ini menjadi sangat penting artinya untuk mendukung kehidupan masyarakat sipil di Gaza dan juga Tepi Barat.
Retno juga menyampaikan bahwa baru-baru ini diberitakan bahwa seluruh penduduk Gaza yang berjumlah sekitar 2,23 juta mengalami high levels of acute food insecurity atau tingginya tingkat kekurangan pangan sehingga banyak yang kelaparan.
Oleh karena itu, Menlu RI menegaskan sekali lagi bahwa gencatan senjata harus segera dilakukan, perang harus dihentikan, dengan itu maka dapat segera menyelamatkan nyawa-nyawa orang yang tidak berdosa di Gaza.