Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag) mencatat jumlah jemaah haji yang meninggal dunia di tanah suci terus bertambah.
Informasi yang dikutip dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) sampai Senin (24/6/2024) pukul 07.54 WIB, jumlah jemaah haji yang meninggal sebanyak 234 orang.
Adapun sebagian besar jemaah yang meninggal termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara sebagian kecil jemaah di antaranya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan tersebut, lokasi wafat dari para jemaah tersebut berada di Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa lebih dari 1.000 jemaah meninggal selama Ibadah Haji tahun ini karena suhu panas ekstrem di Mekkah, Arab Saudi.
Berdasarkan data Reuters, sebagian besar korban tewas adalah warga Mesir. Sementara itu, sumber keamanan dan medis di sana mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Mesir telah meningkat menjadi 672 dan 25 lainnya hilang per Minggu (23/6/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, sebanyak 236 warga Indonesia meninggal, menurut data pemerintah Indonesia, sedangkan badan Urusan Luar Negeri India menyebutkan 98 warganya meninggal saat haji.
Jemaah haji yang wafat lainnya dilaporkan berasal dari Tunisia, Yordania, Iran, dan Senegal, sehingga total korban jiwa tahun ini setidaknya 1.114 orang, menurut penghitungan Reuters.
Unit krisis Mesir yang bertugas menyelidiki situasi tersebut mengatakan pada Sabtu bahwa pihaknya telah menangguhkan izin 16 perusahaan pariwisata dan merujuk mereka ke jaksa penuntut umum.
Mesir menuduh mereka bertanggung jawab atas kematian yang dikatakan sebagian besar terjadi di kalangan jamaah haji yang tidak terdaftar di bawah sistem resmi alias ilegal.
Unit tersebut mengatakan 31 kematian dikonfirmasi akibat penyakit kronis di antara jamaah yang terdaftar secara resmi.