Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Tunisia Kais Saied mencopot Menteri Agama Tunisia, Ibrahim Chaibi usai puluhan jemaah tersebut meninggal dunia saat menjalankan ibadah haji di Arab Saudi.
Melansir, Anadolu Agency (AA), pemecatan Chaibi dilakukan oleh Presiden Tunisia Kais Saied pada Jumat (21/6/2024). Meskipun pihak Kepresidenan Tunisia tidak memberitahu secara jelas alasan pemecatan Chaibi itu, namun desas-desus yang beredar mengaitkannya dengan kematian 49 jemaah haji Tunisia di Arab Saudi.
Adapun, sebelum pemecatan dirinya pada hari Jumat, Chaibi mengatakan bahwa mayoritas jemaah haji asal Tunisia yang meninggal itu berangkat ibadah haji menggunakan visa turis, alias bukan melalui program haji resmi dari Arab Saudi.
Namun, di sisi lain Chaibi mendapat kecaman dari aktivis media sosial Tunisia yang menuduhnya mengunggah foto-fotonya saat menunaikan ibadah haji di tengah adanya laporan kematian di kalangan jamaah haji Tunisia.
Dilansir dari Antara pada Minggu (23/6/2024), Otoritas Arab Saudi menyatakan bahwa sebagian besar individu yang dilaporkan meninggal dunia dalam musim haji tahun ini bukanlah bagian dari jamaah haji dengan izin resmi.
Kementerian Media Arab Saudi menjelaskan, individu-individu tersebut masuk ke Arab Saudi beberapa bulan sebelum musim haji hanya dengan visa kunjungan atau wisata biasa.
Baca Juga
“Individu tersebut menetap di Makkah hingga musim haji tiba dan melaksanakan ibadah haji tanpa izin yang tepat,” ucap Kementerian Media Arab Saudi.
Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis.com, Rabu (19/6/2024), Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia mencatat bahwa sebanyak 183 jemaah Indonesia meninggal dunia dalam pelaksanaan ibadah haji di Tanah Suci Arab Saudi.
Hal tersebut diperoleh dari data dalam laman Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Sikohat) Kemenag hingga Rabu (19/6/2024) pukul 18.10 WIB. Sebagian besar jemaah yang meninggal termasuk dalam kategori risiko tinggi (risti), sementara 17 jemaah di antaranya tidak termasuk dalam kategori tersebut.
Lebih lanjut, berdasarkan laporan tersebut, lokasi wafat dari para jemaah tersebut berada di Makkah, Madinah, Arafah, Mina, dan Jeddah. Kepala Pusat Kesehatan Haji Lilik Marhaendro Susilo menyatakan, saat ini kualitas kesehatan jemaah mulai menurun.
"Kelelahan saat perjalanan dari Makkah ke Arafah dalam cuaca panas, turun dari bus ke tenda dengan suhu panas, dan kondisi kurang prima memperburuk kondisi kesehatan jemaah," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (19/6/2024).