Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga Sebut Jokowi Effect di Pilkada Tak Sebesar Pilpres 2024

Airlangga Hartarto menganggap bahwa pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2024 tidak sebesar saat pemilihan presiden alias Pilpres lalu.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan surat penugasan kepada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sumatra Utara 2024 di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Rabu (19/6/2024) sore/Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan surat penugasan kepada menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution, untuk maju sebagai bakal calon gubernur Sumatra Utara 2024 di Kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Rabu (19/6/2024) sore/Bisnis-Surya Dua Artha Simanjuntak.

Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menganggap bahwa pengaruh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Pilkada 2024 tidak sebesar saat pemilihan presiden alias Pilpres lalu.

Airlangga menuturkan bahwa Pilkada dan Pilpres sangat berbeda. Apalagi, 
pilkada akan berlangsung di 508 kabupaten/kota dan 37 provinsi.

"Jadi, yang berpengaruh besar lebih pada local wisdom," katanya dilansir dari Antara, Sabtu (22/6/2024).

Kendati demikian, Airlangga juga mengakui posisi Jokowi sebagai kepala negara tetap memiliki pengaruh. Pasalnya, presiden sebagai kepala pemerintahan memiliki pengaruh lantaran seluruh infrastruktur saat Pilkada 2024 disiapkan oleh Pemerintah, khususnya dari segi anggaran maupun keamanan.

"Ya, semua pemimpin punya pengaruh, apalagi Presiden," ujar Airlangga.

Jokowi Cawe-cawe?

Sebelumnya, sukarelawan pendukung Presiden Jokowi, Solidaritas Merah Putih (Solmet), membantah adanya keterlibatan dan ikut campur Jokowi pada pilkada serentak pada bulan November 2024.

"Fakta bukti ataupun apa pun yang selama ini diopinikan secara negatif oleh lawan-lawan politik. Kalau mau dikatakan, belum pernah ada Pak Jokowi mengintervensi," kata Ketua Umum Solmet Silfester Matutina dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (21/6).

Menurut dia, isu cawe-cawe Jokowi yang akan menjegal Anies Baswedan, hanya ketakutan lawan politik saja.

Silfester diungkapkan bahwa isu itu pun pernah terjadi pada Pilpres 2024. Akan tetapi, kenyataannya hal itu tidak pernah terjadi, dan Anies tetap menjadi calon presiden.

Wakil Ketua Tim Kemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu menegaskan bahwa masa kepemimpinan Jokowi akan berakhir dan berganti dengan kepemimpinan baru Prabowo-Gibran pada saat Pilkada Jakarta berlangsung.

"Yang nantinya akan memimpin Indonesia setelah 20 Oktober 2024 adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.

Walaupun anak ketiga dari Presiden Jokowi, yakni Kaesang Pangarep juga digadang-gadang akan maju pada Pilkada Jakarta, menurut dia, Jokowi telah menegaskan akan kembali ke Solo untuk menjaga cucu.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan hari-H pencoblosan Pilkada Serentak 2024 di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota pada tanggal 27 November 2024.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper