Bisnis.com, JAKARTA - Menteri luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony J. Blinken diketahui bertemu dengan Menteri Pertahanan RI sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto di Yordania.
Mengutip keterangan resmi Kedutaan Besar AS untuk Indonesia, pertemuan antara Blinken dan Prabowo dilakukan pada Rabu (12/6/2024). Keduanya kemudian membahas mengenai militer dan soal serangan Israel ke Gaza.
"Bertemu dengan Menteri Pertahanan Indonesia dan Presiden Terpilih @prabowo, serta Menteri Luar Negeri @MalaysiaMFA Dato' Seri Mohamad Hasan di Yordania. Kami berbicara tentang pentingnya Hamas menerima proposal gencatan senjata yang sedang dibahas,” jelas Blinken dalam platform X “Twitter” pada Rabu (12/6).
Dalam pertemuan tersebut, Blinken kembali menyampaikan ucapan selamat kepada Prabowo terkait kemenangan dalam Pemilihan Umum (Pemilu) Indonesia.
Tak hanya itu, tangan kanan Presiden Joe Biden ini juga menegaskan kembali komitmen untuk mengimplementasikan Kemitraan Strategis Komprehensif AS-Indonesia.
Selain itu, Blinken juga menyampaikan terima kasih kepada Prabowo selaku Menteri Pertahanan (Menhan) atas dukungan Tanah Air terhadap proposal untuk mencapai gencatan senjata segera di gaza dan mengamankan pembebasan semua sandera.
Baca Juga
Adapun, keduanya juga membahas bagaimana proposal tersebut akan menguntungkan baik bagi Israel maupun Palestina.
AS Setuju dengan Masyarakat RI
Sebelumnya, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta Michael F. Kleine membahas masalah situasi di Israel dan Gaza, dan mengatakan bahwa AS setuju dengan masyarakat Indonesia.
“Dan untuk seluruh teman-teman Indonesia kita dan untuk semua masyarakat Indonesia, saya ingin mengatakan bahwa kali melihat Anda, kami mendengar Anda, dan kami setuju dengan Anda sudah waktunya perang mengerikan ini dihentikan,” jelasnya dalam perayaan Spirit of Aloha: Celebrating 248 Years of American Independence pada Selasa malam (11/6).
Dalam kesempatan tersebut, dia juga menuturkan bahwa Presiden Biden pada 31 Mei 2024 telah menguraikan rencana tiga fase untuk mewujudkan tujuan tersebut.
Termasuk soal Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang mendukung proposal Presiden Joe Biden mengenai gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza, dengan konsensus 14 suara (14-0).
Kemudian, pihaknya juga terdorong dengan pernyataan dukungan dari Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Tahun ini juga merupakan tahun kedua negara merayakan kemitraan strategis yang komprehensif.
“Inilah yang dilakukan oleh mitra strategis komprehensif. Mereka bekerja sama untuk memecahkan tantangan global,” tuturnya.