Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERDOKHI: Kelelahan Menjadi Pemicu Utama Dari Tumbangnya Para Jemaah Haji, Ini Penjelasannya

Mayoritas jemaah haji asal Indonesia adalah lansia yang berisiko dengan bawaan penyakit komorbid.
Jamaah calon haji lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 embarkasi Pondok Gede Jakarta berjalan menuju pesawat di Mekkah Route Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Jamaah calon haji lanjut usia (lansia) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 2 embarkasi Pondok Gede Jakarta berjalan menuju pesawat di Mekkah Route Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (24/5/2023). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki musim ibadah haji, para jemaah dari seluruh penjuru dunia harus menjaga kesehatan fisik secara tepat.

Proses pelaksanaan ibadah haji yang dilakukan dalam waktu yang cukup lama, menyita banyak tenaga bagi khususnya bagi para lansia. Kondisi ini yang menyebabkan kelelahan dan mengakibatkan kondisi fisik para jemaah menjadi tumbang.

Perlu diketahui bahwa jemaah haji asal Indonesia mayoritas oleh lansia yang berisiko dengan bawaan penyakit komorbid. Penyakit asal yang dibawa oleh para lansia, memicu terjadinya berbagai penyakit komplikasi lain saat pelaksanaan ibadah haji. 

Dalam paparan materi yang disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia (PERDOKHI) Syarief Hasan Lutfie, mengatakan “ Ada 3 faktor kelelahan yang dapat terjadi pada calon jemaah haji. Yaitu lelah fisik, batin, dan otot,” ungkapnya pada (07/6). Ketiga faktor lelah tersebut, dapat terjadi ketika tubuh manusia melakukan aktivitas yang berlebih.

Dia juga menyatakan bahwa penyakit yang paling banyak ditemukan pada lansia adalah demensia dan kardiovaskular. Demensia merupakan penyakit pikun yang selalu menimpa para lansia, sehingga membutuhkan dukungan dari pihak lainnya untuk selalu mengingatkan setiap kegiatan yang sudah dilakukan.

Kardiovaskular adalah penyakit jantung yang dapat terjadi oleh adanya penyakit komorbid berupa hipertensi, diabetes, dan lainnya. 

Kedua penyakit berat tersebut, dapat diatasi dan dicegah dengan rutin melakukan konsultasi kesehatan sebelum melakukan keberangkatan ke tanah suci. Semua para jemaah akan melakukan tes kesehatan secara berkala, untuk menghindari segala kemungkinan yang dapat menghambat jalannya proses ibadah haji.

Pelaksanaan ibadah haji dilakukan dengan prosesi rukun haji yang ditempuh kurang lebih 48 km. Para jemaah akan melakukan aktivitas tersebut dengan berlari-lari kecil dari Safa ke Marwah. Selama di Indonesia, mungkin beberapa para jemaah tidak terbiasa melakukan aktivitas berjalan kaki dalam jumlah tempuh yang banyak. Hal ini mengakibatkan banyak jemaah yang kelelahan, dan jatuh pingsan.

Faktor kelelahan tersebut tidak hanya berdampak pada fisik semata, melainkan berpengaruh pada suasana kebatinan dan sistem otot pada manusia.

Rasa capek dan lelah tidak dapat dibiarkan dan menghalangi jalannya pelaksanaan ibadah haji. Maka dari itu, PERDOKHI memberikan rekomendasi untuk menunjang kesehatan bagi para jemaah, dengan melakukan:

1. Mengikuti dan melakukan vaksinasi H-14 sebelum keberangkatan. Vaksinasi yang akan diikuti adalah vaksin influenza dan meningitis.

2. Memperhitungkan jenis aktivitas yang akan dilakukan selama prosesi ibadah haji.

3. Memeriksa pedoman lokal seputar kesehatan.

4. Tidak bepergian di kerumunan, jika kondisi badan tidak dalam kondisi fit.

5. Melakukan persiapan kesehatan seperti obat-obatan, dan lainnya.

6. Jaga kebersihan saat berada di tempat umum.

7. Tetap terhidrasi dengan mengonsumsi air putih 2.000 - 8.000 cc.

8. Perhatikan selalu barang bawaan.

9. Pantau kondisi tubuh secara rutin.

Rekomendasi yang diberikan oleh PERDOKHI merupakan pedoman yang dibuat bersama Kemenkes, untuk melindungi dan membantu para jemaah haji selama melakukan proses ibadah dari awal hingga akhir.

Semua jenis rekomendasi yang diberikan, harus diikuti secara tepat untuk meminimalisir hal buruk yang terjadi saat pelaksanaan ibadah. (Maharani Dwi Puspita Sari)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper