Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jepang Rahm Emanuel menuturkan bahwa China tengah mengatasi masalah ekonomi dalam negerinya dan mengekspornya ke seluruh dunia.
Hal ini diungkapkan oleh Emanuel dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV pada Selasa (4/6/2024) seraya menambahkan bahwa hal ini akan memperkuat tekad AS bersama mitranya untuk bersatu.
“China tidak akan memenangkan penghargaan sebagai negara tetangga yang baik,” terangnya, dikutip dari Bloomberg.
Emanuel menuturkan bahwa tidak ada seorangpun di ‘lingkungan ini’ yang tidak menghadapi tantangan ekonomi atau strategis oleh China.
Dia juga mengecam China atas apa yang ia katakan sebagai masalah manufaktur yang berlebihan dengan harga bersubsidi, dan mengulangi kritik dari negara-negara kelompok tujuh atau G7 bahwa China merugikan perekonomian mitra dagangnya.
Adapun pada bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan kenaikan tarif besar-besaran pada sejumlah impor China.
Baca Juga
Menurut Biden, hal ini diperlukan untuk melindungi pekerja dan dunia usaha Amerika dari perusahaan-perusahaan yang ia tuduh mencuri, menipu, dan membuang barang-barang dengan harga rendah ke pasar internasional.
Kemudian, China juga telah menolak klaim mengenai kelebihan kapasitas. Presiden Xi Jinping juga menuturkan bahwa ekspor negaranya membantu mengurangi inflasi global dan mendukung transisi energi ramah lingkungan.
Para pejabat China juga mengecam banyaknya kemitraan keamanan baru yang dijalin Amerika di wilayah tersebut, dan memperingatkan terhadap pengembangan sesuatu, yang dianggap sang Negeri Tirai Bambu sebagai potensi NATO di Asia.
Adapun, Emanuel menuturkan bahwa pemerintahan Biden berusaha untuk membalikan upaya China untuk mengisolasi negara-negara di Asia termasuk Filipina, dengan bantuan Jepang dan sekutu lainnya di kawasan tersebut.
“Negara-negara mulai dari Jepang hingga Korea Selatan, Australia, Singapura, Filipina, bahkan Vietnam menginginkan kehadiran Amerika karena mereka tidak menginginkan China yang tidak terikat dan mengabaikan kedaulatan mereka sendiri,” jelasnya.
Lanjutnya, Emanuel mengatakan bahwa negara-negara lebih memilih kedaulatan mereka dibandingkan diberi tahu apa yang mereka bisa dan tidak bisa miliki.