Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dubes AS: China Tidak Akan Menangkan Penghargaan Sebagai Negara Tetangga yang Baik

Dubes AS untuk Jepang menuturkan bahwa China tak akan memenangkan penghargaan sebagai negara tetangga yang baik.
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih, Rabu (15/11/2023). / Bloomberg
Presiden China Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dalam pertemuan 2012 di Gedung Putih, Rabu (15/11/2023). / Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk Jepang Rahm Emanuel menuturkan bahwa China tengah mengatasi masalah ekonomi dalam negerinya dan mengekspornya ke seluruh dunia. 

Hal ini diungkapkan oleh Emanuel dalam wawancaranya dengan Bloomberg TV pada Selasa (4/6/2024) seraya menambahkan bahwa hal ini akan memperkuat tekad AS bersama mitranya untuk bersatu. 

“China tidak akan memenangkan penghargaan sebagai negara tetangga yang baik,” terangnya, dikutip dari Bloomberg

Emanuel menuturkan bahwa tidak ada seorangpun di ‘lingkungan ini’ yang tidak menghadapi tantangan ekonomi atau strategis oleh China. 

Dia juga mengecam China atas apa yang ia katakan sebagai masalah manufaktur yang berlebihan dengan harga bersubsidi, dan mengulangi kritik dari negara-negara kelompok tujuh atau G7 bahwa China merugikan perekonomian mitra dagangnya. 

Adapun pada bulan lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan kenaikan tarif besar-besaran pada sejumlah impor China. 

Menurut Biden, hal ini diperlukan untuk melindungi pekerja dan dunia usaha Amerika dari perusahaan-perusahaan yang ia tuduh mencuri, menipu, dan membuang barang-barang dengan harga rendah ke pasar internasional. 

Kemudian, China juga telah menolak klaim mengenai kelebihan kapasitas. Presiden Xi Jinping juga menuturkan bahwa ekspor negaranya  membantu mengurangi inflasi global dan mendukung transisi energi ramah lingkungan. 

Para pejabat China juga mengecam  banyaknya kemitraan keamanan baru yang dijalin Amerika di wilayah tersebut, dan memperingatkan terhadap pengembangan sesuatu,  yang dianggap sang Negeri Tirai Bambu sebagai potensi NATO di Asia.

Adapun, Emanuel menuturkan bahwa pemerintahan Biden berusaha untuk membalikan upaya China untuk mengisolasi negara-negara di Asia termasuk Filipina, dengan bantuan Jepang dan sekutu lainnya di kawasan tersebut. 

“Negara-negara mulai dari Jepang hingga Korea Selatan, Australia, Singapura, Filipina, bahkan Vietnam menginginkan kehadiran Amerika karena mereka tidak menginginkan China  yang tidak terikat dan mengabaikan kedaulatan mereka sendiri,” jelasnya. 

Lanjutnya, Emanuel mengatakan bahwa negara-negara lebih memilih kedaulatan mereka dibandingkan diberi tahu apa yang mereka bisa dan tidak bisa miliki.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper