Bisnis.com, JAKARTA – Video konvoi kendaraan yang diduga milik Brimob di sekitar gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) viral di media sosial.
Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Ketut Sumedana mengatakan bahwa pihaknya melibatkan Polisi, termasuk Brimob dan TNI untuk memperketat pengamanan.
"Terkait pengamanan itu kan dari brimob ada, dari TNI juga ada," ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Ketut menjelaskan bahwa peningkatan keamanan lumrah dilakukan ketika Kejagung sedang menangani perkara besar.
"Kalau peningkatan keamanan kan biasa-biasa saja itu. Kalau kita lagi ada perkara gede, eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan. Itu biasa," katanya Jumat (24/5/2024).
Menurut Ketut, peningkatan keamanan yang sama juga biasa dilakukan sebagai antisipasi terhadap potensi kejadian yang mengganggu ketenteraman masyarakat, seperti pada unjuk rasa.
Baca Juga
Dirinya menampik bahwa peningkatan keamanan itu berkaitan dengan situasi Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah yang dikabarkan sempat diikuti anggota kepolisian saat makan malam di kawasan Jakarta Selatan beberapa waktu sebelumnya.
Dia memastikan bahwa tak ada masalah yang terjadi, sehingga aktivitas Febrie berjalan seperti biasanya.
“Enggak ada apa-apa, sekarang jalan seperti biasa. Pengawalan di gedung itu hal yang biasa. Kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak, ada demo-demo, pasti kita tingkatkan pengawalan,” tutup Ketut.
Sebelumnya, beredar video di media sosial yang menunjukkan adanya konvoi kendaraan diduga milik Brimob di sekitaran Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan.
Sejumlah motor trail hingga kendaraan taktis (rantis) tampak berjalan beriringan sembari menyalakan sirine ketika melintas di depan gedung Kejagung. Peristiwa itu dikabarkan terjadi pada Senin (20/5/2024) malam.
Sementara itu, berdasarkan pantauan awak media di lokasi, kejadian serupa kembali terjadi pada Selasa (21/5/2024). Bedanya, pengamanan di gedung tampak diperketat dengan adanya tambahan personel TNI Angkatan Darat hingga Polisi Militer (PM).
Respons Puspom TNI
Dilansir Antara, Pusat Polisi Militer (Puspom) TNI melalui akun resmi Instagramnya sempat mengunggah sejumlah foto pengamanan Gedung Kejaksaan Agung oleh sejumlah polisi militer.
“Situasi keamanan di Kejaksaan Agung Republik Indonesia mengalami peningkatan pengawasan setelah adanya dugaan peristiwa penguntitan terhadap Jampidsus oleh anggota Densus 88. Untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan tersebut, personel polisi militer TNI dikerahkan guna melakukan pengamanan khusus yang dipimpin oleh Lettu Pom Andri, Jakarta, 24/5/2024,” demikian keterangan foto dalam unggahan tersebut.
Dalam keterangan yang sama, unggahan itu menyebutkan langkah pengamanan itu merupakan respons atas kekhawatiran dan ancaman yang dirasakan akibat insiden penguntitan tersebut.
“Personel Puspom TNI bekerja sama dengan pihak keamanan internal Kejaksaan Agung serta aparat penegak hukum lainnya untuk mengidentifikasi dan mengantisipasi potensi ancaman. Pengamanan ini mencakup patroli rutin, pemeriksaan kendaraan, serta pengawasan terhadap individu yang keluar masuk area Kejaksaan Agung,” demikian keterangan foto dari unggahan Puspom TNI per Sabtu (25/5/2024) yang pada Minggu telah dihapus.