Bisnis.com, MEDAN - Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Muhammad Bobby Afif Nasution atau Bobby Nasution telah mengambil formulir dari Partai Gerindra untuk maju sebagai Gubernur Sumatra Utara.
Selain itu, Bobby juga telah resmi bergabung dengan partai yang dipimpin oleh presiden terpilih, Prabowo Subianto, usai dipecat sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP).
Adapun Bobby Nasution melalui tim per Selasa (21/5) mengambil formulir pendaftaran di enam partai yakni Partai Demokrat, PKB, Perindo, PPP, Hanura dan Nasional Demokrat (Nasdem).
"Hari ini, kami mewakili pak Bobby mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur di enam partai politik," ujar Tim Perwakilan Bobby Nasution, Ikrimah Hamidi usai mengambil formulir di DPW Partai Nasdem Sumut, Medan, Selasa (21/5/2024).
Ikrimah Hamidi mengatakan sebelumnya Bobby Nasution secara langsung juga telah mengambil formulir pendaftaran bakal calon gubernur di DPD Partai Gerindra Sumut.
"Nanti pak Bobby akan mengembalikan langsung formulir pendaftaranya di setiap partai," kata dia.
Baca Juga
Pihaknya berharap tujuh partai tersebut dapat mengusung dan mendukung menantu Presiden Joko Widodo itu menjadi Gubernur Sumatera Utara pada Pilkada 2024.
"Tentu saja ada proses-proses dan persyaratan yang disampaikan. Kami akan mengikuti dan menghormati itu," kata dia.
Sebelumnya, Wali Kota Medan Bobby Nasution mendeklarasikan dirinya bergabung dengan Partai Gerindra sebagai kader ketika mendaftarkan diri untuk maju menjadi bakal calon Gubernur Sumatera Utara ke Kantor DPD Partai Gerindra, Medan, Sumatera Utara, Senin (20/5).
Pendaftaran Bobby itu pun diinformasikan oleh akun Instagram DPD Partai Gerindra Sumatera Utara dengan mengunggah foto Bobby Nasution. Bobby saat itu juga menunjukkan Kartu Tanda Anggota (KTA) Partai Gerindra.
PDIP Tidak Peduli
Politisi PDI Perjuangan (PDIP) Andreas Hugo Pareira menyatakan pihaknya sudah tidak peduli dengan mantan kadernya Bobby Nasution, meski sudah resmi bergabung ke Partai Gerindra.
Andreas mengatakan, menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu bukan urusan PDIP lagi. Oleh sebab itu, PDIP tidak memedulikan meski Bobby resmi menerima kartu tanda anggota (KTA) Gerindra pada Senin (20/5/2024) kemarin.
"Ah itu urusan mereka itu, enggak campur kita soal itu [Bobby jadi kader Gerindra]. Saya enggak campur soal itu, itu urusan dialah. Kita udah lupa juga soal itu," jelas Andreas di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2024).
PDIP, sambungnya, juga tidak ambil pikir apabila Bobby menjadi kader Gerindra untuk bisa maju sebagai bakal calon gubernur dalam ajang Pilkada Sumatera Utara (Sumut) 2024.
Andreas menegaskan, PDIP akan usung bakal calon gubernur Sumut 2024 sendiri. Menurutnya, banyak kandidat yang dipertimbangkan PDIP termasuk gubernur petahana Edy Rahmayadi.
"Kita punya calon sendiri, ada beberapa yang sedang melakukan proses, yang ikut proses pencarian termasuk gubernur inkumben, ada beberapa," ujarnya.
Meski demikian, dia meminta setiap pihak bersabar sebab para kandidat masih harus ikuti proses penjaringan oleh pengurus pusat PDIP. Setelahnya, baru diumumkan siapa sosok bakal calon gubernur Sumut 2024 yang diusung partai berlambang banteng bermoncong putih.
Jokowi Mendoakan
Sementara itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menanggapi singkat terkait bergabung-nya Wali Kota Medan, Sumatera Utara, yang juga menantu Presiden yakni Bobby Nasution ke Partai Gerindra.
"Sudah dewasa, tanggung jawab dan kemandirian-nya ada di dia," kata Presiden Joko Widodo saat mengunjungi korban banjir lahar dingin di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, dilansir dari Antara.
Ketika ditanya lebih jauh oleh awak media massa apakah Bobby sempat berkonsultasi kepada dirinya sebelum bergabung dengan Gerindra, eks Wali Kota Solo tersebut menyarankan agar langsung menanyakan kepada yang bersangkutan.
"Ditanyakan langsung kepada yang bersangkutan, ya," ucap Presiden.
Terakhir, Presiden Jokowi mengatakan sebagai orang tua dirinya hanya bisa mendoakan yang terbaik. "Orang tua hanya bisa mendoakan," kata Presiden menegaskan.