Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi 'Didepak' PDIP, Diterima Zulhas Sebagai Owner PAN

Zulkifli Hasan mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah owner alias pemilik partainya.
Presiden Jokowi/Ilustrasi
Presiden Jokowi/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengklaim bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah owner atau pemilik partainya. 

Pernyataan Zulhas itu diungkapkan usai bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Negara. Zulhas bahwa sesumbar jika Jokowi adalah bagian dari keluarga besar PAN.

"Pak Jokowi itu owner, sudah, apa lagi?” kata Zulhas belum lama ini.

Kendati demikian, Zulkifli Hasan menyebut tujuan para elite PAN bertemu Presiden Jokowi sekadar silaturahmi dan tidak membahas agenda politik apa pun.

Pria yang akrab disapa Zulhas ini juga mengatakan bahwa banyak elite partainya yang mengagumi Jokowi sehingga berkeinginan untuk bertemu langsung dan berswafoto bersamanya.

"Ini ketua-ketua PAN dari seluruh indonesia dari Papua sampai Aceh. Loh, ini kan pengagum pak Jokowi, sangat mencintai pak Jokowi tetapi enggak pernah bisa salaman, enggak pernah bisa foto,” ucapnya .

Meskipun demikian, kunjungan para elite PAN ke Istana tersebut mendapat sorotan publik karena kembali menghangatkan isu Jokowi bakal merapat ke partai tersebut usai 'didepak' dari PDIP.

Didepak PDIP

Diberitakan sebelumnya PDIP menegaskan bahwa Presiden Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka sudah tidak menjadi bagian dari partai berlambang banteng tersebut.

Penegasan itu diungkapkan oleh Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun kepada awak media pada Senin (22/4/2024).

"Ah orang sudah di sebelah sana, bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan? Yang benar saja," tegas Komarudin.

Politikus PDIP asal Papua itu kemudian bercerita tentang momen ketika memanggil Gibran saat masih berstatus sebagai kader PDIP. Ia mengungkapkan DPP memanggil Gibran karena menemui Prabowo Subianto pada pertengahan tahun lalu.

Menurutnya, dalam pertemuan tersebut, Gibran notabenenya menyatakan tidak akan berkhianat dengan PDIP.

"Kebetulan yang pertama saya panggil, saya dengan Pak Sekjen [Hasto Kristiyanto] di lantai 2, ruang Pak Sekjen, dan waktu itu beliau sendiri yang ngomong bahwa dia sadar tahun depan bapaknya [Jokowi] tidak presiden lagi, 'Mau kemana lagi saya pasti bersandar? Di PDI Perjuangan'," ujarnya.

Tak hanya itu, lanjutnya, Gibran juga menyatakan sikap di podium Rakernas PDIP tahun lalu. Komar mengatakan, saat itu Gibran berjanji tidak akan keluar dari PDIP. Meski demikian, akhirnya Gibran malah menjadi calon wakil presiden untuk Prabowo yang merupakan rival dari calon presiden usungan PDIP Ganjar Pranowo.

Oleh sebab, Komar menyebut Gibran merupakan pemimpin yang berbahaya.

"Justru yang berbahaya itu Mas Gibran. Sebagai pemimpin, istilah saya, boleh salah tapi tidak boleh berbohong. Apalagi, sebentar lagi dilantik menjadi wakil presiden Indonesia," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper