Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gerindra Soal Kans PKS Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran: Teman Lama Kita

Gerindra mengakui adanya gestur PKS untuk merapat ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024).
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka menyampaikan pidato saat Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (24/4/2024).

Bisnis.com, JAKARTA -- Partai Gerindra mengakui adanya gestur dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang dinilai ingin merapat ke koalisi pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming. 

Gerindra yang saat ini dipimpin oleh Prabowo, menyebut gestur dari PKS itu sudah terlihat dari tataran para elitenya. 

"Ya sebenarnya gestur itu sudah ada ya dari elite-elite PKS, sudah ada. Enggak bisa kita pungkiri dari sejarahnya PKS ini mitra lama kita. Sudah beberapa kali Pilpres, PKS berjuang bersama-sama kita," kata Politisi Gerindra Hendarsam Marantoko pada diskusi daring Polemik Trijaya FM di YouTube Trijaya FM, Sabtu (4/5/2024). 

Berdasarkan catatan Bisnis, PKS berkoalisi dengan Gerindra pada dua kali Pilpres yakni 2014 dan 2019. Pada 2014, PKS turut mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. 

Sementara itu, pada Pilpres 2019, PKS kembali berkoalisi dengan Gerindra untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. 

Hendarsam menilai pihaknya pun menghargai gestur yang dinilai ditunjukkan oleh PKS. Hal itu kendati PKS tak berkoalisi dengan Prabowo pada Pilpres 2024, dan justru mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. 

"Jadi secara psikologis, kami juga tak pernah punya masalah dengan PKS. Teman lama ini, teman seperjuangan lama ini. Jadi kita hargai," kata politisi yang juga bekerja sebagai advokat itu. 

Sementara itu, berdasarkan catatan Bisnis, elite PKS berbeda pandangan terkait dengan arah politik partai usai Prabowo-Gibran diumumkan sebagai pemenang Pilpres 2024.

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera, misalnya, menegaskan pihaknya akan menjadi oposisi. Sikap itu dipicu oleh pernyataan Partai Gelora yang menolak PKS bergabung ke ke pemerintahan presiden terpilih periode 2024-2029 Prabowo Subianto. 

Mardani menegaskan PKS dengan Partai Gelora punya perbedaan pandangan. Oleh sebab itu, Gelora tidak perlu khawatir dengan posisi PKS di pemerintahan Prabowo ke depan. 

"Proposalnya kita sama Mas Anis [Anis Matta, Ketua Umum Partai Gelora] beda dan visinya beda. Kalau saya oposisi, sehat kok, sekalian kita jaga pemerintah biar betul-betul bekerja untuk rakyat," jelas Mardani dalam keterangan videonya, Senin (29/4/2024).

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKS Aboe Bakar Al Habsyi berharap partainya didatangi Prabowo untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang, tidak hanya Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Nasdem. 

"Permasalahannya adalah kita ingin kebersamaan setelah Nasdem dan PKB didatangi, mungkin juga PKS pasti akan didatangi, kita berharap gitu toh," kata Aboe seperti dikutip dari Antara, Sabtu (27/4/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper