Bisnis.com, JAKARTA -- Lalu lintas di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama, Jawa Barat terpantau padat pada puncak arus balik Lebaran 2024, Senin (15/4/2024).
Antrean kendaraan pemudik masih terus berlangsung lantaran kendaraan dari arah timur (Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat) terus memenuhi ruas-ruas jalan menuju ke Jakarta.
Informasi yang dipublikasikan oleh akun (X) resmi Jasa Marga memaparkan bahwa kepadatan lalu lintas pukul 19.04 WIB bahkan masih terjadi di beberapa gerbang tol lainnya mulai dari Karawang Timur, Karawang Barat, hingga Cikarang Pusat.
"Cikampek Utama KM 72 - Cikampek Utama KM 70 arah Jakarta PADAT, kepadatan volume lalin. Kalihurip KM 69 - Dawuan KM 62 PADAT, kepadatan volume lalin. Dawuan KM 60 - Karawang Timur KM 58 PADAT, kepadatan volume lalin," tulis akun @PTJasamarga.
Adapun untuk mengurai pihak kepolisian telah melakukan contraflow dari GT Cikampek Utama KM 70 - Cikarang Pusat KM 36. Di sisi lain, pemerintah juga memperpanjang penerapan one way dari Tol Kalikangkung Semarang ke GT Cikampek.
Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) memprediksi puncak arus balik Lebaran terjadi pada Senin (15/4/2024) sore ini di Gerbang Tol Cikampek Utama, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Baca Juga
"Kepadatan arus lalu lintas sudah meningkat dan kami prediksi puncak arus balik terjadi pada Senin sore," kata Marketing and Communication Department Head Jasa Marga Faiza Riani di Cikampek, Senin (15/4/2024).
Pihaknya juga terus melakukan pemantauan via kamera di GT Kalikangkung Jawa Tengah dan ternyata kendaraan terus masuk ke Tol Semarang-Batang menuju ke arah Jakarta.
Di GT Cikampek Utama tercatat sudah 27.323 kendaraan yang masuk gerbang tersebut menuju Jakarta sejak pukul 06.00 WIB hingga Senin siang.
Faiza meminta pengendara memastikan kecukupan saldo kartu elektronik (e-toll) ketika melewati GT Kalikangkung Jawa Tengah ke GT Cikampek Utama.
"Kurangnya saldo e-toll dan dilakukannya 'top up' [pengisian] di gardu tol akan mengakibatkan waktu penundaan yang cukup signifikan," katanya
Faiza menegaskan jika ada waktu penundaan di gerbang tol tersebut, maka terjadi rata-rata penurunan kapasitas transaksi gardu tol yang semula bisa melayani hingga lima kendaraan per menit, menjadi satu kendaraan saja.
Menurut dia, estimasi waktu tersebut jika diaplikasikan pada beribu kendaraan yang melalui GT Cikampek Utama, maka tentu saja akan merugikan pengguna jalan karena waktu terbuang hanya untuk menunggu waktu top up di gardu tol.
"Kami meminta kerja sama dari pengguna jalan, agar mengecek kecukupan saldo e-toll secara berkala agar perjalanan arus balik semakin aman dan nyaman," ujarnya.