Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu mengatakan dalam pidatonya bahwa Israel telah mempersiapkan diri selama bertahun-tahun untuk kemungkinan serangan langsung dari Iran, pada Minggu (14/4/2024).
Netanyahu menyampaikan pidatonya terkait serangan Iran tersebut dalam sebuah video yang diunggah di X, sesaat sebelum Iran mulai menembakkan drone ke Israel.
"Warga Israel, dalam beberapa tahun terakhir dan terlebih lagi dalam beberapa minggu terakhir, Israel telah bersiap menghadapi kemungkinan serangan langsung dari Iran. Sistem pertahanan kami dikerahkan. Kami siap menghadapi skenario apapun baik secara defensif maupun ofensif," katanya Melansir Bloomberg pada Minggu (14/4/2024).
Dia mengeklaim Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kuat serta menghargai Amerika Serikat (AS) yang berdiri di sisi Israel, serta dukungan dari Inggris, Prancis, dan negara lainnya.
Adapun Benjamin mengungkapkan prinsip mereka bahwa siapapun yang menyerang akan diserang kembali. Menurutnya dia akan mempertahankan diri dari setiap ancaman dan akan melakukannya dengan tenang dan penuh tekad.
"Saya tahu bahwa Anda warga Israel, juga tetap tenang. Saya mendorong Anda untuk mendengarkan arahan dari Komando Front Depan. Bersama-sama kita akan berdiri, dan dengan pertolongan Tuhan, bersama-sama kita akan mengalahkan semua musuh kita," katanya, dalam pidato.
Baca Juga
Seperti diketahui, Iran meluncurkan sekelompok drone peledak dan menembakkan rudal ke Israel dalam serangan langsung pertamanya ke wilayah Israel, pada Sabtu malam (13/4/2024).
Serangan Iran itu berisiko meningkatkan eskalasi besar ketika Amerika Serikat (AS) berjanji memberikan dukungan kepada Israel.
Sirene meraung-raung di Israel dan media lokal melaporkan terdengar bunyi gedebuk dan ledakan drone dari kejauhan.
Sebagai informasi, Serangan udara Israel tersebut telah menghantam Konsulat Iran di Damaskus, dan menewaskan sedikitnya 7 warga Iran, termasuk dua jenderal.
Meskipun Israel telah berulang kali menargetkan aset-aset yang terkait dengan Iran di Suriah selama beberapa bulan terakhir, ini adalah pertama kalinya serangan menghantam gedung diplomatik Iran.
Israel telah bersiaga sejak saat itu, memanggil pasukan cadangan dan memperkuat pertahanan udaranya. Militernya mengacak sinyal navigasi di Tel Aviv untuk mengganggu drone atau rudal yang bernavigasi GPS yang mungkin ditembakkan ke negara tersebut, pada Kamis (4/4/2024).