Bisnis.com, JAKARTA - Kekalahan telak partai petahana Korea Selatan atas partai oposisi berujung pengajuan pengunduran diri Perdana menteri dan pejabat tinggi Korea Selatan.
Mengutip The Guardian, Perdana Menteri Negeri Ginseng Han Duk-Soo mengajukan pengunduran dirinya sesaat setelah kekalahan partai yang melemahkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol.
Bersamaan dengan pengajuan pengunduran diri perdana menteri, pemimpin People Power Party (PPP) sekaligus kepala kampanye partai Han Dong-Hoon juga ikut mundur.
“Saya meminta maaf kepada rakyat atas nama partai kami, yang gagal mendapatkan dukungan rakyat,” kata Han, dikutip Kamis (11/4/2024).
Para pejabat tersebut berikut Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengklaim menerima dengan rendah hati kekalahan pihaknya dan berjanji untuk melakukan reformasi dalam urusan negara.
Seperti yang diketahui, Partai oposisi liberal mencetak kemenangan besar, memberikan pukulan telak kepada Yoon dan partainya yang konservatif tetapi hampir mencapai mayoritas super.
Baca Juga
Democratic Party (DP) memenangkan 161 dari 254 kursi yang diperebutkan langsung, sedangkan PPP memenangkan 90 kursi. Dengan kursi perwakilan proporsional disertakan, DP dan partai koalisinya mengamankan 175 kursi dan PPP serta partai koalisinya sebanyak 108.
Pertarungan sengit itu dipandang oleh beberapa analis sebagai referendum tentang Yoon, yang popularitasnya telah anjlok akibat krisis biaya hidup dan serangkaian skandal politik.
Penilaian adalah tema umum yang berjalan melalui komentar para pemenang oposisi, banyak di antaranya telah berkampanye keras fokus pada apa yang mereka katakan adalah pengelolaan ekonomi yang buruk oleh Yoon dan penolakannya untuk mengakui bahwa istrinya bertindak tidak pantas ketika menerima tas Dior sebagai hadiah.
Pemungutan suara juga merupakan keberhasilan bagi partai-partai minor yang memanfaatkan ketidakpuasan publik terhadap partai-partai yang besar.
Partai Rebuilding Korea yang baru, yang dipimpin oleh mantan menteri kehakiman Cho Kuk bahkan diproyeksikan memenangkan 12 hingga 14 kursi, meskipun baru dibentuk beberapa minggu lalu.