Bisnis.com, JAKARTA – Ucapan Idulfitri 1445 H dari Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang menyoroti penderitaan warga Gaza, Palestina, menuai komentar pedas dari warganet.
Dikutip dari akun resmi Instagram @potus, Rabu (10/4/2024), Joe Biden mengatakan masyarakat Muslim yang merayakan hari raya Idulfitri turut merasakan kepedihan yang dirasakan warga di Gaza dan Sudan.
“Pikiran saya bersama mereka di seluruh dunia yang bertahan dalam konflik, kelaparan, serta pengungsian, termasuk di tempat-tempat seperti Gaza dan Sudan. Sekarang, saatnya untuk kembali membangun perdamaian dan membela martabat semua orang,” tuturnya.
Ucapan itu pun menuai komentar pedas dari warganet. Saat berita ini ditulis, total ada 6.856 komentar warganet yang mayoritas menumpahkan kekesalannya pada unggahan tersebut.
“Anda tidak bisa mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri ketika mendanai genosida, Joe,” tulis komentar akun Instagram @thestateofanam yang disukai 7.372 orang.
Pengguna Instagram lainnya juga menyebut bahwa unggahan Joe Biden adalah lelucon. Hal ini lantaran peran pemerintahannya yang mendukung Israel hingga menyuplai pengiriman alat peledak dan berbagai jenis senjata ke negara tersebut.
Baca Juga
“Apakah anda menyadari bahwa jutaan pengungsi Palestina harus menghabiskan Lebaran mereka tanpa orang yang mereka cintai, tanpa rumah, tanpa akses makanan dan air bersih karena tindakan Anda? Kamu penjahat perang yang sakit,” tulis akun @sufiyamanju.
Berdasarkan catatan Bisnis pada Oktober 2023, para senat AS dengan suara 97 berbanding 0 telah menyetujui resolusi simbolis yang menegaskan kembali dukungan negeri Paman Sam terhadap Israel di tengah perang melawan Hamas di Gaza.
Dalam perkembangan terkini, pembicaraan terkait gencatan senjata di Gaza menemui titik buntu. Seorang pejabat senior Hamas mengatakan pihaknya telah menolak proposal gencatan senjata Israel yang dibentuk dalam pembicaraan di Kairo, Mesir.
Israel dan Hamas sebelumnya telah mengirimkan tim ke Mesir pada Minggu (7/4) untuk mendiskusikan langkah gencatan senjata. Pembicaraan tersebut melibatkan mediator dari Qatar dan Mesir, serta Direktur CIA William Burns.
“Kami menolak usulan terbaru Israel yang diberitahukan pihak Mesir kepada kami. Politbiro bertemu hari ini dan memutuskan hal tersebut,” ujar pejabat senior Hamas Ali Baraka, dikutip dari Reuters, Selasa (9/4/2023).
Sementara itu, sehari setelah pasukan Israel menarik diri dari beberapa wilayah di Gaza Selatan pada Senin (8/4) Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan telah menerima laporan terkait perundingan di Kairo.
Dia menegaskan Israel akan terus berupaya meraih tujuannya, yakni pembebasan semua sandera dan mencapai kemenangan penuh atas Hamas. “Kemenangan ini memerlukan masuknya ke Rafah dan penghapusan batalion teroris di sana. Itu akan terjadi – ada tanggalnya.”