Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menilai bahwa gelar griya atau open house yang dilaksanakan di Istana Kepresidenan, Jakarta merupakan agenda yang telah lama ditunggu oleh masyarakat.
Apalagi, menuju akhir pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Oktober 2024 mendatang, tentunya, kata AHY, masyarakat berharap dapat melakukan interaksi secara langsung dengan Kepala Negara.
“Ini suatu bukti bahwa jika pemimpin dan masyarakat itu bisa menjadi satu dengan berbagai suasana apalagi di hari spesial ini maka kita bisa terus membawa bangsa makin baik lagi ke depan,” tuturnya kepada wartawan di kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (10/4/2024).
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa tradisi baik tersebut dapat diteruskan, khususnya di periode kepemimpinan dari Presiden selanjutnya. Mengingat, kata AHY open house memang baru bisa diadakan lantaran saat memulai periode kedua, kepemimpinan Jokowi dihadapkan dengan masa pandemi Covid-19.
“Yang jelas ini menjadi tradisi yang mudah-mudahan, bukan hanya menjadi simbol tapi juga menjadi kekuatan kita ke depan ini lebih penting lagi setelah kita melaksanakan pemilu 2024 bangsa ini bangsa yang besar para pemimpinnya solid bersatu, bersama berbagai tokoh dan kalangan masyarakat,” imbuhnya.
Selain itu, dia mengatakan dalam kesempatan bersalaman dengan Jokowi, tidak ada pembahasan khusus yang dilakukan oleh keduanya. Namun, AHY mengaku bahwa Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada Jokowi.
Baca Juga
Pesan yang dimaksud, kata AHY, lantaran SBY tidak dapat menghadiri open house secara langsung karena telah memiliki agenda yang bersamaan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
“Saya sampaikan dari pak SBY ke pak Jokowi sebaliknya pak Jokowi juga sampaikan salam ke pak SBY. Beliau adalah dua pemimpin yang terus menyambut silaturahim, dan tadi saya sampaikan hal serupa,” pungkas AHY.