Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waspada Penipuan Berkedok Salam dan Ucapan Lebaran

Waspadai modus penipuan berkedok salam atau ucapan lebaran menjelang Idulfitri
Waspada Penipuan Berkedok Salam dan Ucapan Lebaran. Dok Freepik
Waspada Penipuan Berkedok Salam dan Ucapan Lebaran. Dok Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang Hari Raya Idulfitri atau lebaran, akan ada semakin banyak kebutuhan hidup. Hal ini juga menjadi salah satu pemicu meningkatnya kasus kejahatan dan penipuan.  

Di momen menjelang perayaan Idulfitri, di Indonesia juga sudah menjadi hal lumrah untuk saling berkirim pesan berisi ucapan dan salam lebaran. Salam tersebut tak jarang dibubuhi foto atau video yang mengharuskan penerimanya untuk mengunduh. 

Namun, seiring makin canggihnya teknologi, momentum ini juga bisa dimanfaatkan dan jadi peluang untuk para pelaku penipuan atau kejahatan online. 

Mengutip OCBC, modus yang bisa terjadi ada banyak, misalnya pengiriman salam lebaran yang tanpa disadari korban disertai dengan file APK lewat Whatsapp. 

Ketika korban lengah dan mengunduh serta menginstall aplikasi tersebut, maka pelaku akan memiliki akses ke smartphone korban. 

Atau apabila ada nomer tidak dikenal yang mengirimkan link yang atas nama sebuah ekspedisi, memberitahukan bahwa link tersebut adalah link untuk melacak pengiriman parsel untuk korban, padahal link tersebut dikirim oleh penipu. 

Dengan penggunaan internet yang tidak hanya bisa diakses anak muda yang tech savvy, saat ini juga sudah banyak lansia yang memakai smartphone untuk keperluan sehari-hari, dan berpotensi menjadi korban penipuan. 

Dalam sebuah survey oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), ditemukan bahwa sebanyak 7,19 persen dari total populasi yang terkoneksi internet adalah lansia, yakni mereka yang berusia 55 tahun ke atas. 

Namun, dengan keterbatasan pengetahuan teknologi, mereka menjadi lebih rentan terhadap kejahatan siber, dan lansia seringkali menjadi target empuk bagi para penipu digital.

Lansia rentan terhadap berbagai jenis kejahatan siber, seperti penipuan lewat telepon, SMS atau WhatsApp, penipuan melalui media sosial, penyebaran informasi palsu, dan penipuan melalui platform e-commerce. 

Lalu bagaimana sih cara para lansia menghindari menjadi korban kejahatan siber? 

1. Jangan asal klik link atau buka attachment pada pesan terutama dari nomor tidak dikenal

2. Lebih teliti dalam menerima telepon, SMS atau email. Ketahui bahwa penyedia layanan keuangan seperti Bank tidak pernah meminta password dan user akun melalui telepon, SMS, email apapun. Jangan pernah memberikan info mengenai data pribadi kepada penelepon yang tidak diketahui dengan jelas, dan selalu baca SMS dan email dengan teliti. 

3. Selalu cari info lengkap sebelum melakukan transaksi apapun. Apabila akan melakukan transaksi, periksa dan cari informasi sebanyak-banyaknya mengenai website atau aplikasi yang digunakan. Apabila menggunakan jasa keuangan, pastikan sudah terdaftar di OJK. 

4. Abaikan tawaran-tawaran dan iklan-iklan yang mencurigakan, terutama yang mengharuskan untuk mengirimkan uang atau memberikan data pribadi. 

5. Simpan data mengenai rekening, password, dan hal penting lainnya dengan hati-hati. Jangan memberikan detail yang mencakup hal-hal berkaitan dengan rekening bank atau mobile banking. 

6. Apabila ada kesulitan atau hal yang tidak diketahui, minta bantuan kepada orang tepercaya, yang sekiranya lebih mengetahui tentang teknologi, aktivitas perbankan, dan pengoperasian internet dan aplikasi. 

Selain itu, para orang-orang terdekat lansia juga bisa ikut berperan dalam melindungi mereka dari penipuan online. 

Terus ingatkan mereka akan cara-cara memproteksi diri di internet, dan yang paling utama adalah agar selalu hadir untuk mengajarkan dan menjawab pertanyaan mereka tentang teknologi, terutama smartphone dan hal-hal yang mereka gunakan sehari-hari. 

Dengan adanya kesadaran dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan ini, kesadaran akan keamanan siber di kalangan lansia juga meningkat, sehingga para lansia dapat menggunakan internet dan melakukan transaksi secara lebih aman dan bijak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper