Bisnis.com, JAKARTA — Perwakilan Rusia mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mengupayakan gencatan senjata permanen di Gaza, Palestina, dan tidak hanya terbatas pada bulan Ramadan.
Seperti diketahui, DK PBB telah mengesahkan resolusi pada Senin (25/3/2024) waktu setempat yang menuntut gencatan senjata di Gaza, Palestina, selama bulan Ramadan. Selain gencatan senjata, resolusi DK PBB itu juga menuntut pembebasan sandera dan tanpa syarat serta memperlancar arus logistik bantuan ke Gaza.
DK PBB mengesahkan resolusi tersebut dengan dukungan 14 pemegang suara dengan Amerika Serikat dilaporkan abstain. Resolusi itu diadopsi dari rancangan yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap.
Dalam pengesahan rancangan, Duta Besar Rusia dan Perwakilan Tetap untuk PBB, Nebenzia, mengatakan bahwa pihaknya menilai kata ‘permanen’ lebih tepat di dalam resolusi itu. Namun, DK PBB menolak amandemen usulan Rusia yang menyerukan gencatan senjata permanen tersebut.
“Meskipun demikian, kami percaya bahwa pada dasarnya penting untuk memberikan suara mendukung perdamaian,” katanya, seperti dilansir laman resmi PBB.
Nebenzia pun mendesak DK PBB untuk terus berupaya mencapai gencatan senjata permanen di Palestina.
Baca Juga
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield mengatakan delegasinya mendukung sepenuhnya tujuan penting dari rancangan resolusi tersebut.
Di sisi lain, Gilad Erdan, Duta Besar dan Wakil Tetap Israel untuk PBB, mempertanyakan resolusi tersebut sebab sama sekali tanpa upaya mengecam Hamas.
“Kurangnya kecaman terhadap Hamas dalam rancangan [resolusi] tersebut adalah ‘aib’,” kata Gilad.
Gilad Erdan mempertanyakan mengapa DK PBB mendiskriminasikan para korban di Israel yang menjadi korban serangan Hamas. Dia memerinci, selama 18 tahun terakhir, Hamas memulai serangan tanpa henti ke Israel.
“Hamas meluncurkan ribuan roket dan rudal tanpa pandang bulu terhadap warga sipil,” ungkapnya.