Partai Islam di Era Reformasi
Pada awal reformasi dengan sistem multi partai, nasib PPP sebenarnya lebih baik. Pada Pemilu 1999, mereka mendapat kursi sebanyak 58.
Namun demikian, partai Islam terpecah ke berbagai partai politik. Politikus NU yang dimotori oleh KH Abdurrahman Wahid mendirikan PKB. Amien Rais dan kalangan intelektual yang berbasis Muhammadiyah mendirikan PAN. Ada juga Partai Keadilan yang kemudian berubah menjadi Partai Keadilan Sejahtera serta Partai Bulan Bintang (PBB) yang mengambil spirit Masyumi.
Pada Pemilu 1999 lalu, gabungan suara antara PPP, PKB, PAN, PBB dan PK mencapai 33,75%. Angka ini setara dengan suara satu partai pemenang Pemilu 1999. Pada waktu itu PDIP memperoleh suara 33,75%.
Namun pada pemiku setelahnya, misalnya Pemilu 2004, suara partai Islam terus tergerus, dengan komposisi partai seperti sebelumnya, perolehan suaranya menjadi 35,11%.
Suara PKB yang pada Pemilu 1999 12,62% turun menjadi 10,56%, PPP dari 10,72% menjadi 8,15%, PAN dari 7,11% menjadi 6,14%, PBB naik dari 1,94% menjadi 2,62%. Satu-satunya partai yang terus tumbuh dan suaranya bergerak cukup progresif adalah Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang naik dari 1,36% menjadi 7,34%.
Tren tergerusnya partai Islam terus berlanjut pada Pemilu 2009. PKB terlempar ke angka yang sangat rendah yakni 4,95%, PPP turun menjadi hanya 5,33%, PBB 1,79%, PAN 6,03%. Sebaliknya PKS juga masih tumbuh dan memperleh suara sebesar 7,89%. Total seluruh suara partai Islam pada Pemilu 2009 anjok ke angka 25,99%.
Baca Juga
Nasib partai-partai Islam kian tak menentu pada pemilu-pemilu setelahnya, meski dari sisi suara ada perbaikan khususnya bagi PKB. Pada Pemilu 2014 misalnya PKB memperoleh suara sebanyak 9,04%, PPP 6,53%, PKS 6,77, PAN 7,57%, sedangkan PBB yang sudah tidak menjadi partai parlemen sejak Pemilu 2009 hanya tersisa 1,46%. Total perolehan suara semua partai Islam tersebut hanya 31,37%.
Pada Pemilu 2019 partai Islam memperoleh suara sebanyak 30,05. Suara terbanyak masih PKB yang berada di peringkat 4 perolehan suara nasional, suara PPP berada di tepi jurang karena hanya memperoleh suara sebanyak 4,52%. PBB bahkan di angka 0,7%.
Pemilu 2024 menjadi momentum sekaligus tragedi bagi partai Islam. PKB secara nasional suaranya naik, mereka memperoleh suara sebanyak 10,62%, PKS 8,42%, PAN 7,24%, PPP 3,87%, dan PBB 0,32%. Pada pemilu 2024 ada partai pendatang baru yakni Partai Ummat yang memperoleh suara sebanyak 0,42%. Jika digabungkan semua, total suara partai Islam mencapai hanya sebesar 30,89%.
Kendati secara porsi nasional berhasil di bertahan di angka 30%-an, namun komposisi partai Islam di DPR akan berkurang karena PPP dipastikan tidak lolos parliamentary threshold. Ini adalah pertama kali dalam sejarah PPP. Partai Islam yang lolos ke parlemen hanya 3 partai yakni PKB, PAN, dan PKS. Mereka mewakili suara sebanyak 26,28%.