Bisnis.com, JAKARTA - Menghilangnya Kate Middleton dari publik membuat sejumlah pihak bertanya-tanya.
Terbaru, media asing asal Prancis, AFP mengaku tak lagi bisa memercayai statement yang dikeluarkan oleh Kerajaan Inggris.
Hal ini disebabkan lantaran munculnya foto editan Kate Middleton bersama tiga orang anaknya, yang diunggah pada Hari Ibu 10 Maret 2024.
Setelah dikonfirmasi editan, beberapa kantor berita besar, termasuk AP dan Reuters menarik gambar tersebut dari peredaran karena adanya manipulasi.
“Meskipun tidak ada kesan bahwa gambar tersebut palsu, AP menarik foto tersebut dari peredaran karena tidak memenuhi standar fotonya,” jelas Associated Press setelah pencabutan tersebut.
Direktur Global News AFP Phil Chetwynd ditanya dalam Media Show BBC Radio 4 mengatakan pihaknya tak lagi bisa langsung percaya dengan Istana.
Baca Juga
"Tidak (percaya), jelas tidak. Sama seperti siapapun, ketika kau dikecewakan oleh seseorang, standarnya jadi naik," kata Chetwynd.
Chetwynd kemudian meminta seluruh tim untuk lebih berhati-hati dengan konten yang masuk ke mejanya.
"Kami merilis catatan ke seluruh tim kami pada saat ini agar lebih waspada terhadap konten yang masuk ke meja kami. Bahkan dari apa yang kami sebut sumber terpercaya," katanya.
Padahal melansir dari Page Six, AFP merupakan salah satu media yang terbilang cukup dekat dengan Kerajaan Inggris.
Sebelumnya dikonfirmasi foto editan, pada 11 Maret 2024 Kate mengeluarkan statement resmi berupa permintaan maaf karena membagikan gambar yang telah diedit.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan melalui Istana Kensington, dia menulis: “Seperti banyak fotografer amatir, saya kadang-kadang bereksperimen dengan pengeditan. Saya ingin menyampaikan permintaan maaf saya atas kebingungan yang disebabkan oleh foto keluarga yang kami bagikan kemarin.”