Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah dan Hukumnya

Berikut hukum melaksanakan sholat tarawih secara mandiri, lengkap dengan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah.
Hukum dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah jika sedang berhalangan untuk sholat tarawih berjamaah. Bisnis
Hukum dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah jika sedang berhalangan untuk sholat tarawih berjamaah. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Berikut adalah hukum dan tata cara sholat tarawih sendiri di rumah. Berikut adalah bagaimana ketentuan sholat tarawih sendiri di rumah.

Sebagaimana diketahui, bulan Ramadan telah tiba. Ada beberapa sunnah yang perlu diperhatikan oleh umat muslim selama bulan suci ini. Salah satu ibadah sunnah yang hanya ada pada bulan Ramadan adalah sholat tarawih. Sholat tarawih biasanya dilakukan dengan sholat isya.

Dilansir dari NU Online, Syekh Wahbah Zuhaili menegaskan pada al-Fiqahul Islami wa Adillatuh bahwa hukum tarawih adalah sunnah kifayah. Maksud dari hukum tersebut adalah sholat tarawih apabila dikerjakan maka akan mendapatkan pahala, sedangkan ketika tidak dikerjakan tak berdosa.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرَغِّبُ فِي قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: "Dari Abi Hurairah radliyallahu 'anh Rasulullah gemar menghidupkan bulan Ramadan dengan anjuran yang tidak keras. Beliau berkata: 'Barangsiapa yang melakukan ibadah (salat tarawih) di bulan Ramadan hanya karena iman dan mengharapkan ridha dari Allah, maka baginya diampuni dosa-dosanya yang telah lewat." (HR Muslim).

Hukum Salat Tarawih Sendiri di Rumah

Sholat tarawih biasanya dilakukan secara berjamaah di masjib. Sholat akan dipimpin oleh imam.

Namun tidak semua orang beruntung bisa melaksanakan sholat tarawih di masjid. Ada juga mereka yang terpaksa tidak melaksanakan sholat tarawih berjamaah di masjid karena harus mencari rejeki untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Mengutip dari NU Online, salat tarawih lebih baik dilakukan berjamaah. Namun dengan beberapa alasan seperti berhalangan (uzur), maka boleh untuk melakukan sholat tarawih sendiri (munfarid) di rumah.

Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam sebuah hadis, yaitu:

عَنْ عَائِشَةَ أُمِّ الْمُؤْمِنِينَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى ذَاتَ لَيْلَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَصَلَّى بِصَلَاتِهِ نَاسٌ ثُمَّ صَلَّى مِنْ الْقَابِلَةِ فَكَثُرَ النَّاسُ ثُمَّ اجْتَمَعُوا مِنْ اللَّيْلَةِ الثَّالِثَةِ أَوْ الرَّابِعَةِ فَلَمْ يَخْرُجْ إِلَيْهِمْ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا أَصْبَحَ قَالَ قَدْ رَأَيْتُ الَّذِي صَنَعْتُمْ وَلَمْ يَمْنَعْنِي مِنْ الْخُرُوجِ إِلَيْكُمْ إِلَّا أَنِّي خَشِيتُ أَنْ تُفْرَضَ عَلَيْكُمْ وَذَلِكَ فِي رَمَضَانَ (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: "Dari 'Aisyah Ummil Mu'minin radliyallahu 'anha, sesungguhnya Rasulullah pada suatu malam salat di masjid, lalu banyak orang salat mengikuti beliau. Pada hari ketiga atau keempat, jamaah sudah berkumpul (menunggu Nabi) tapi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam justru tidak keluar menemui mereka. Pagi harinya beliau bersabda, 'Sunguh aku lihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Tapi aku tidak datang ke masjid karena aku takut sekali bila salat ini diwajibkan pada kalian." Sayyidah 'Aisyah berkata, 'Hal itu terjadi pada bulan Ramadan'." (HR Bukhari dan Muslim)

Alasan Diperbolehkan Sholat Tarawih Sendiri

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini beberapa alasan diperbolehkannya sholat tarawih sendiri di rumah:

1. Uzur atau Berhalangan

Salah satu alasan diperbolehkannya sholat tarawih sendiri di rumah adalah jika seseorang memiliki uzur atau berhalangan yang menghambatnya untuk melaksanakan sholat tarawih secara berjamaah di masjid. Uzur tersebut dapat berupa kondisi kesehatan yang memerlukan istirahat atau keperluan lain yang tidak memungkinkan untuk pergi ke masjid.

2. Kemudahan dalam Ibadah

Agama Islam memberikan kemudahan bagi umatnya dalam menjalankan ibadah, termasuk sholat tarawih. Jika seseorang tidak dapat menghadiri sholat tarawih di masjid karena alasan tertentu, maka diperbolehkan untuk melaksanakannya di rumah demi menjaga keteraturan ibadah selama bulan Ramadan.

3. Kemampuan Individu

Setiap individu memiliki kondisi dan kebutuhan yang berbeda. Oleh karena itu, Islam memperbolehkan sholat tarawih sendiri di rumah sebagai alternatif bagi mereka yang tidak mampu atau tidak memungkinkan untuk berjamaah di masjid. Hal ini untuk memastikan bahwa ibadah tetap dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan masing-masing.

Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah

Sbolat tarawih dapat dikerjakan sebanyak 8 rakaat, 20 rakaat, dan 36 rakaat. Sementara sholat tarawih dengan 11 rakaat maksudnya adalah 8 rakaat dengan 4 kali salam, kemudian ditutup dengan sholat Witir 3 rakaat.

Tata caranya adalah sebagai berikut:

1. Melafalkan niat sholat tarawih

اُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

"Ushalli sunatal witri tsalatsa raka'atin mustaqbilal qiblati imaamal lillahi ta'ala"

Artinya: "Saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat karena Allah Ta'ala"

2. Takbiratul ihram

3. Membaca surat Al-fathihah

4. Membaca surat pendek

5. Ruku'

6. I'tidal atau berdiri untuk melakukan sujud

7. Sujud

8. Iftirasy (Duduk di Antara Dua Sujud)

9. Sujud yang kedua

10. Tahiyat

11. Salam

12. Istighfar dan dianjurkan untuk membaca doa Kamilin setelah selesai sholat tarawih dan sebelum sholat witir.

13. Setelah selesai sholat tarawih jangan lupa ditutup dengan sholat Witir 3 rakaat.

Bacaan Doa Kamilin Setelah Sholat Tarawih

Berikut bacaan doa Kamilin yang dianjurkan untuk dibaca setelah selesai sholat tarawih dan sebelum sholat witir, dilansir dari NU.or.id:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْن، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا، اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

"Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa ‘alâ sariirl karâmati qâ’idîn. Wa bi hûrun ‘in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn."

Artinya:  “Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara shalat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang ridha dengan qadla-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang shalih. Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”

Lakukan sesuai dengan jumlah rakaat sholat tarawih yang Anda kehendaki.

Hikmah Sholat Tarawih Berjamaah

Meski sholat tarawih bisa dilakukan secara mandiri di rumah, namun lebih baik jika dilakukan secara berjamaah. Sebab ada beberapa keuntungan yang akan didapat ketika melaksanakan sholat tarawih berjamaah.

  1. Mendapatkan pahala sebanyak 27 kali lipat.
  2. Bisa mendapatkan ilmu baru soal agama Islam dari ceramah ustad.
  3. Membangun rasa cinta Anda dan anak-anak kepada masjid.
  4. Salah satu hikmah sholat tarawih berjamaah adalah diampuninya dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Melalui ibadah ini, umat Muslim diberikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT atas dosa-dosa yang telah lalu.
  5. Sholat tarawih berjamaah juga diyakini dapat membawa keberkahan dan melapangkan rezeki. Dengan menjalankan ibadah ini secara rutin, umat Muslim berharap untuk mendapatkan berkah dari Allah SWT yang akan memudahkan rezeki dan menghilangkan kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.
  6. Sholat tarawih yang dilakukan secara berjamaah juga memberikan pahala yang berlipat ganda. Ketika umat Muslim berkumpul dalam sholat tarawih, mereka mendapatkan pahala yang lebih besar daripada jika melaksanakan sholat tersebut secara individu.

Demikian informasi lengkap mengenai tata cara sholat tarawih sendiri di rumah, yang bisa Anda lakukan ketika sedang berhalangan untuk sholat tarawih berjamaah di masjid.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper