Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memberikan informasi mengenai 4 Warga Negara Indonesia (WNI) yang masih hilang di perairan Korea Selatan.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu RI Judha Nugraha mengatakan bahwa KBRI Seoul terus berkoordinasi dengan Korean Coast Guard (KCG).
KCG telah mengerahkan 19 kapal KCG, 1 kapal Angkatan Laut Korea, 27 kapal swasta yg berada di sekitar lokasi, 13 helikopter dan 20 penyelam.
"Tim Pelindungan KBRI Seoul terus berkoordinasi erat dg Korean Coast Guard (KCG) untuk proses pencarian 4 ABK WNI yang hilang karena tenggelamnya kapal penangkap ikan 2 Haesinho," katanya, dalam keterangan resmi, Selasa (12/3/2024).
Pihaknya menyatakan bahwa KCG masih terus melakukan pencarian atas 5 Anak Buah Kapal (ABK) yang terdiri dari 4 WNI dan 1 warga negara Korea yang hilang, hingga saat ini, Selasa (12/3/2024)
Judha menjelaskan bahwa sesuai prosedur, operasi SAR dilaksanakan selama 3x24 jam. Sesuai koordinasi KBRI Seoul, pihak KCG memutuskan untuk memperpanjang operasi SAR.
Baca Juga
Selain itu, KBRI Seoul juga berkoordinasi dengan pemilik kapal untuk mempersiapkan pemulangan 3 jenazah ABK WNI yang telah ditemukan sebelumnya serta pemenuhan hak-hak para ABK.
Sementara itu, Kemlu RI bekerja sama dengan instansi terkait untuk memberikan update proses pencarian dan penanganan jenazah kepada keluarga di Indonesia.
Seperti diketahui, KBRI Seoul telah menerima informasi terbaru terkait tenggelamnya kapal penangkap ikan dari pemerintah Korea yang terdapat 7 WNI di dalamnya.
"Hingga Minggu, 10 Maret 2024, telah ditemukan 4 ABK kapal penangkap ikan 2 Haesinho yang tenggelam di Laut Yeosu Selatan. Keempat ABK tersebut terdiri dari 3 WNI dan 1 warga Korsel. Keempatnya meninggal dunia," katanya, pada Senin (11/3/2024).