Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ridwan Kamil Tak Mau IKN jadi Seperti Kota Canberra, Ini Alasannya

Ridwan Kamil ingin IKN tak berakhir seperti Canberra yang terbilang sebagai kota sepi di Australia.
Ridwan Kamil/Dok Antara
Ridwan Kamil/Dok Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Kurator Ibu Kota Nusantara (IKN), Ridwan Kamil berpesan pengembangan IKN ke depan diharapkan tidak berakhir seperti Ibu Kota Australia, Canberra.

Dalam unggahan di akun instagramnya, RK menyebut IKN didesain bukan hanya sebagai kota administratif yang menjadi pusat kantor pemerintahan saja. Melainkan, akan menjadi kota yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru.

"Contoh di Australia itu, Canberra orangnya sedikit. Agak maghrib sudah sepi. Saya bilang gak boleh kita IKN kayak begitu, IKN kita harus tetap ramai," jelas RK dikutip Senin (4/3/2024).

RK merinci, IKN ke depan juga akan dikembangkan sebagai pusat kota yang dilengkapi dengan berbagai infrastruktur penunjang yang memadai mulai dari area stadion hingga pusat perbelanjaan atau mal.

Di samping itu, sebagai Kurator IKN, Ridwan Kamil mengaku dirinya telah mengusulkan agar IKN memiliki wahana rekreasi seperti Taman Impian Jaya Ancol atau Universal Studio untuk menarik wisatawan hingga meningkatkan minat tinggal di IKN.

Kendati demikian, tambah Ridwan, nantinya populasi IKN akan dibatasi secara memadai agar tidak terjadi lonjakan populasi di sana. Bahkan, eks Gubernur Jabar tahun 2018 - 2023 itu juga menuturkan luas wilayah IKN akan tidak jauh berbeda dengan luas wilayah Kota Bandung.

"saya bilang jangan kegedean [wilayahnya]. Makannya, IKN itu segede Kota Bandung lahannya. Karena ngapain gede-gedean? cukup ya didesain untuk mungkin 2-3 juta penduduk saja ya," tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Bambang Susantono, menjelaskan IKN pada dasarnya didesain sebagai kota inklusif. 

Adapun, pada 2045 mendatang pertumbuhan penduduk di IKN diprediksi akan tembus mencapai 2 juta orang. Di tahap awal pemindahan, populasi IKN akan masif berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN).

"IKN ini 4 kali luas Jakarta. Tapi, penduduknya paling 2 juta. Kenapa? kita gak mau mengulangi apa yang terjadi di kota-kota di Indonesia yang over capacity," ucap Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper