Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inggris Prediksi Nasib Indonesia Jika Prabowo Jadi Presiden, Jokowi Dinilai Paling Apes

Sebuah lembaga asal Inggris, memprediksi nasib Indonesia jika dipimpin oleh Prabowo Subianto.
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto melakukan pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Abdurachman
Calon Presiden Nomor Urut 2 Prabowo Subianto melakukan pencoblosan surat suara di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 033 Bojong Koneng, Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - Sebuah lembaga asal Inggris, memprediksi nasib Indonesia jika dipimpin oleh Prabowo Subianto.

Lembaga asal Inggris yang mengulas tentang nasib Indonesia jika dipimpin oleh Prabowo adalah Chartham House dengan judul artikel "Continuity Prabowo means change for Indonesia".

Opini ini ditulis oleh Direktur Asia-Pasifik Ben Bland yang mengawali opininya dengan berkisah tentang apa yang dia rasakan ketika makan malam bersama Prabowo pada tahun 2013 lalu.

Dalam pernyataannya, tahun itu Prabowo mengatakan akan "mengguncang dunia" apabila dirinya terpilih jadi orang nomor 1 di Indonesia.

"Ketika saya makan siang bersama Prabowo Subianto pada tahun 2013, setahun sebelum upaya pertamanya yang gagal untuk terpilih sebagai presiden Indonesia, dia masih mengasah nada nasionalisnya yang berapi-api, berjanji untuk mengguncang negara dan mencegahnya menjadi negara gagal," tulis opini tersebut.

Ia kemudian menulis bahwa Prabowo akan mempunyai instingnya sendiri dalam hal memerintah, meskipun hanya ada sedikit pembahasan rinci mengenai kebijakan dalam kampanyenya.

Misal di bidang ekonomi, Prabowo kemungkinan akan melanjutkan dorongan kontroversial Jokowi untuk membangun ibu kota baru senilai $33 miliar di hutan Kalimantan. 

Selain itu, ia juga memiliki keinginan yang sama dengan Presiden Jokowi untuk mengubah Indonesia menjadi negara industri modern dan bukan sekedar eksportir komoditas mentah seperti nikel, bauksit, dan minyak sawit. 

Namun, sepertinya Prabowo tidak akan fokus seperti Jokowi dalam menarik investasi dan mengembangkan infrastruktur. 

Dan masih belum jelas bagaimana Prabowo akan menyeimbangkan rencananya yang berpotensi memakan banyak biaya untuk menjadikan Indonesia mandiri dalam hal pangan dengan posisi fiskal dan moneter negara yang terbatas.

Terkait KPK

Ulasan tersebut juga menyoroti apa yang mungkin dilakukan Prabowo terhadap KPK. Menurut artikel itu, Check and balances demokrasi terkikis di bawah kepemimpinan Jokowi.

Kewenangan Komisi Pemberantasan Korupsi dikurangi dan batas usia minimal 40 tahun bagi calon presiden dan wakil presiden dibatalkan sehingga Gibran bisa mencalonkan diri sebagai wakil presiden. 

Sebelumnya, Prabowo telah mencela biaya yang tidak perlu dan kompleksitas demokrasi di Indonesia, dan banyak aktivis hak asasi manusia khawatir tentang apa yang mungkin ia lakukan jika ia mewarisi sistem tersebut. 

Kancah Internasional

Tumbuh besar di London, Zurich, dan Kuala Lumpur, mantan jenderal ini kemungkinan besar akan menjadi presiden yang sangat berbeda di kancah internasional. 

Jokowi tidak menyukai formalitas pertemuan puncak diplomatik, tidak pernah menghadiri Sidang Umum PBB secara langsung, dan berpendapat bahwa kebijakan luar negeri harus dipusatkan pada peningkatan perdagangan dan investasi. 

Prabowo adalah seorang yang fasih berbahasa Inggris dan menyukai pusat perhatian dunia, namun dalam pidato nasionalisnya, ia sensitif terhadap anggapan remeh dari kekuatan asing.

Meskipun ia tidak mungkin membatalkan komitmen jangka panjang Indonesia terhadap kebijakan luar negeri yang independen dan non-blok.

Prabowo akan membawa gayanya sendiri yang antusias namun tidak dapat diprediksi, seperti yang dibuktikan dengan rencana perdamaian untuk Ukraina yang ia ungkapkan secara tergesa-gesa pada konferensi pertahanan beberapa waktu lalu.

Seorang ahli taktik cerdas yang telah berupaya untuk menjadi presiden setidaknya selama dua dekade, Prabowo memanfaatkan keinginan masyarakat Indonesia untuk melihat kelanjutan kebijakan Jokowi dan keinginan Jokowi untuk mempertahankan pengaruhnya setelah ia mundur.

Namun, ketika ia sudah mendapatkan kekuasaan, Prabowo kemungkinan ingin menentukan agendanya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper