Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tom Lembong Tuding Bansos Pemerintah Biang Kerok Harga Beras Tidak Stabil

Tom Lembong menuding bansos pemerintah jadi biang kerok harga beras tidak stabil dan langka di pasar.
Tom Lembong Tuding Bansos Pemerintah Biang Kerok Harga Beras Tidak Stabil. Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Tom Lembong Tuding Bansos Pemerintah Biang Kerok Harga Beras Tidak Stabil. Buruh mengangkut karung beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Co-captain Timnas AMIN Thomas Trikasih Lembong atau Tom Lembong merespons soal harga beras yang tidak stabil dan persediaan beras yang langka di pasar.

Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas), pada hari ini, Senin (26/2/2024) harga beras premiun berada di harga Rp16.370/Kg. Sementara itu, harga beras medium berada pada harga Rp14.300/kg.

Tom mengatakan bahwa hal ini terjadi dikarenakan dengan kebijakan yang diambil saat masa Pemilu terkait bantuan sosial (bansos).

“Ada indikasi bahwa kebijakan bansos yang ditempuh itu menguras stok bulog sampai 1,3 juta ton, itu angka yang sangat signifikan,” kata Tom Lembong di Sekretariat Koalisi Perubahan, Senin (26/2/2024).

Tom menyebutkan bahwa pihaknya tengah mempelajari lebih dalam terkait efek yang terjadi saat ini. Dia menuding pemerintah sebagai biang keroknya.

“Kalau kondisi kebutuhan pokok yang mendasar seperti beras saja sekacau ini, kita bayangkan aspek-aspek kebutuhan masyarakat yang lainnya yang diurus oleh kementerian-kementerian lain,” imbuhnya.

Eks Menteri Perdagangan (Mendag) ini menyampaikan bahwa permasalah melonjaknya harga beras juga berkaitan dengan pemerintahan dan kebijakan itu terlalu dipolitisasi.

"Tentu yang juga akan menarik adalah prospek kondisi beras kedepannya, mari kita simak bersama pergerakan-pergerakan stok maupun harga maupun keterjangkauan maupun ketersediaannya,” ucap Tom Lembong.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper