Bisnis.com, JAKARTA — Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Dalam aspek kecurangan yang terjadi pada Pemilu 2024, LSI mencatat bahwa anggapan terkait Pemilu curang cukup tinggi.
Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan mengatakan bahwa pihaknya menanyakan tentang berita-berita tentang maraknya kecurangan dalam pemilu.
“Dan ternyata jawabannya begini, 31,4% menyatakan setuju dengan itu, artinya menganggap pemilunya diwarnai kecurangan,” kata Djayadi dalam Pemaparan Rilis Temuan Survei Nasional LSI: Persepsi Publik Tentang Pelaksanaan Pemilu 2024.
Djayadi menyampaikan bahwa memang terdapat 60,5% masyarakat tidak setuju dengan pendapat tersebut atau tetap menganggap pelaksanaan pemilu tidak diwarnai kecurangan.
Lebih lanjut, dalam rilis survei tercatat masyarakat yang menilai pemilu diwarnai kecurangan dari pemilih Anies-Cak Imin sebanyak 38,1%, Prabowo-Gibran di angka 36,5%, dan Ganjar-Mahfud di angka 25,4%.
Baca Juga
Sementara yang tidak percaya pemilu diwarnai kecurangan dari pemilih Anies-Cak Imin di angka 16,9%, Prabowo-Gibran di angka 71%, dan Ganjar-Mahfud di angka 12%.
“Karena memang tidak spesifik ditanyakan siapa yang melakukan kecurangan,” ucapnya
Djayadi menyebut bahwa pihak yang menilai Pemilu 2024 diwarnai kecurangan mayoritas berasal dari pemilih paslon 01 dan paslon 03.
Sementara untuk kategori partai, yang menilai pemilu diwarnai kecurangan lebih banyak pada pemilih PDIP dengan 21,9% dan PKS dengan 19,4%.
“Memang partai-partai yang mendukung 01 dan 03 cenderung lebih banyak proporsinya menilai pemilu diwarnai kecurangan,” ujar Djayadi.
Survei LSI ini diselenggarakan pada 19-21 Februari 2024 dengan jumlah 1.211 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Wawancara responden lewat telepon dan dipilih menggunakan teknik random digit dialing, dengan margin of error kurang lebih 2,9%.