Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terungkap, Jurus Prabowo-Gibran Bisa Unggul di 'Kandang Banteng'

TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan situasi di balik keunggulan suara Pilpres 2024 yang diraih pihaknya di Jawa Tengah dan Bali.
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (kiri) bersama sejumlah tokoh dan aktivis 98 menyampaikan keterangan konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Fauzan)
Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid (kiri) bersama sejumlah tokoh dan aktivis 98 menyampaikan keterangan konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (11/12/2023). (ANTARA/Fauzan)

Bisnis.com, JAKARTA – Tim Kampanye Nasional (TKN) capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan situasi di balik keunggulan suara Pilpres 2024 yang diraih pihaknya di Jawa Tengah dan Bali.

Sebagai informasi, istilah ‘kandang banteng’ kerap kali melekat pada kedua wilayah tersebut karena secara tradisional merupakan basis suara dari PDI Perjuangan (PDIP) dalam kontestasi pemilu.

“Kita diuntungkan dengan koalisinya gede, relawannya banyak, kebetulan. Kalau yang lain, Mas Ganjar, koalisinya kecil, dan mungkin didominasi oleh satu partai, relawannya juga enggak begitu banyak,” katanya Sekretaris TKN Nusron Wahid di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, dikutip Kamis (22/2/2024).

Kendati demikian, dirinya menolak anggapan bahwa Jawa Tengah dan Bali saat ini telah menanggalkan titel sebagai ‘kandang banteng’. Hal ini dikarenakan perolehan suara PDIP dalam pemilihan legislatif (pileg) masih menjadi yang terdepan.

Di Jawa Tengah, misalnya, Nusron menyebut bahwa perolehan suara PDIP menembus angka 27%, jauh meninggalkan para pesaingnya. Perolehan suara paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md yang diusung PDIP juga terbilang tinggi.

“Masih, masih kandang banteng. Buktinya pileg-nya menang, Jawa Tengah PDIP dapat 27%, Mas Ganjar dapat lebih dari 30%. Pemilihnya Mas Ganjar melebihi pemilih PDIP, walau banyak yang tidak memilih [PDIP] itu iya, tapi kan termasuk masih kandang PDIP,” lanjutnya. 

Sementara itu, terkait keunggulan pada Pilpres, Nusron menyebut perolehan suara dari pemilih partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran menjadi penentu utama.

Apabila ditotal, pihaknya memperkirakan ada 53% suara pilpres yang diperoleh dari pemilih partai koalisi pengusung Prabowo-Gibran yakni Golkar, Gerindra, PAN, dan Demokrat; dilengkapi pula oleh suara dari basis pendukung lainnya.

Menurutnya, hal serupa juga terjadi di Bali. Suara untuk PDIP masih mendominasi di pileg, tetapi hal tersebut tidak cukup untuk membuat Ganjar-Mahfud unggul dalam perolehan suara pilpres.

“Bali masih daerah merah, tapi tidak menjadi daerahnya Mas Ganjar. Karena apa? Karena Mas Ganjar tidak bisa lebih besar dari pada merah. Masalah spektrum saja ini,” tandas Nusron.

Adapun, berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Kamis (22/2/2024) pukul 13.00, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran mendominasi perolehan suara Pilpres 2024 di Jawa Tengah dengan persentase 52,95% atau 10.132.076 suara.

Sementara itu, paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud berada pada urutan berikutnya dengan perolehan 34,39%, disusul paslon nomor urut 1 Anies-Muhaimin (12,66%). Angka-angka tersebut merupakan hasil 103.632 dari 117.299 TPS yang tersebar di Jawa Tengah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper