Bisnis.com, JAKARTA -- Menjelang pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat (AS) yang akan berlangsung pada November 2024 mendatang, Presiden Joe Biden diperkirakan akan lebih menitikberatkan perhatiannya pada kebijakan luar negeri.
Pendapat ini disampaikan oleh Greg Poling, Direktur Program Asia Tenggara dan Inisiatif Transparansi Maritim Asia di CSIS Washington DC, dalam acara yang diadakan oleh Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) pada Senin (19/2/2024).
Menurut Poling, menjelang pemilu, presiden cenderung lebih aktif dalam kebijakan luar negeri, yang merupakan tren historis terutama selama periode "lame duck" di masa jabatan kedua atau setidaknya menjelang pemilu.
"Presiden juga cenderung lebih efektif dalam kebijakan luar negeri pada masa jabatan kedua mereka dibandingkan masa jabatan pertama, seperti yang terjadi di bawah Obama dan Clinton," jelasnya.
Biden juga dianggap telah mencapai kemenangan besar dalam kebijakan di dalam negeri pada awal masa jabatan pertamanya, seperti pengesahan undang-undang CHIPS, proyek infrastruktur, dan stimulus besar untuk penanganan Covid-19. Meskipun begitu, Poling menekankan bahwa fokus Biden saat ini adalah memastikan keberlanjutan prestasi tersebut agar dapat dirasakan oleh rakyat Amerika menjelang pemilu.
Menurut Poling, harapannya adalah agar Biden akan lebih terlibat dalam kebijakan luar negeri di masa mendatang. Dalam pandangannya, kemenangan besar di dalam negeri bagi Biden tampaknya sulit dicapai kecuali jika Partai Demokrat dapat merebut kembali kendali Kongres pada musim gugur nanti. Mengenai Senat, Poling menyatakan bahwa perolehannya akan menjadi tugas yang sulit bagi partai tersebut.
Baca Juga
Pemilu AS tahun 2024 dikategorikan sebagai salah satu pemilu paling berpengaruh, dan rencananya akan diadakan pada 5 November 2024. Isu-isu utama dalam pemilu ini mencakup kebijakan domestik, hubungan internasional, dan pemulihan ekonomi.
Hasil pemilu nantinya diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap kontestasi geopolitik dan ekonomi global. Pemilihan tersebut juga akan menjadi panggung bagi Joe Biden, petahana, dan mantan Presiden Donald Trump. Seiring dengan tekanan ekonomi global saat ini, pemilu AS 2024 menjadi sorotan utama dalam dinamika geopolitik dan ekonomi dunia.