Bisnis.com, JAKARTA - Politik dinasti bukan hal baru dalam perpolitikan Indonesia, bahkan tak mati setelah Era Reformasi. Pemilu 2024 seakan menegaskan keberjayaan dominasi politik dinasti.
Hasil sementara real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan para anak elite politik perolehan suara melimpah. Bahkan, mereka diproyeksikan akan memenangkan ajang pileg ataupun pilpres tahun ini.
Dalam Pilpres 2024 misalnya, putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) maju sebagai calon wakil presiden yaitu Gibran Rakabuming Raka. Gibran berpasangan dengan calon presiden Prabowo Subianto.
Menurut hasil real count KPU pada Selasa (20/2/2024) pada pukul 14.00 WIB, pasangan calon Prabowo-Gibran meraih 57.581.085 suara atau 58,68% dari total suara. Angka tersebut dari hasil rekapitulasi di 596.976 TPS dari total 823.236 TPS alias sudah 71,52%.
Perolehan suara Prabowo-Gibran jauh meninggal pasangan calon Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar sebanyak 23.791.535 suara atau 24,25% dan Ganjar Pranowo–Mahfud MD dengan perolehan 16.750.868 suara atau 17,07%.
Tak hanya di ajang pilpres, anak elite politik lainnya juga tampak berjaya di ajang Pileg 2024. Menurut catatan Bisnis, setidaknya ada tujuh anak elite politik yang maju sebagai caleg DPR pada Pileg 2024.
Baca Juga
Untuk hasil sementara, hampir semua diproyeksikan mendapatkan kursi di Senayan. Putri dari Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri yaitu Puan Maharani misalnya yang maju dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Tengah V.
Rekapitulasi di dapil Jawa Tengah V hingga 78,65%, Puan meraih 181.741 suara. Dari ratusan pesaingnya, tidak ada yang melebihi perolehan suara politisi PDIP itu.
Jejak Puan juga diikuti oleh putrinya, Diah Pikatan O. Putri Haprani yang maju dari dapil Jawa Tengah IV. Rekapitulasi hingga 74.43%, Diah berada di posisi keempat perolehan suara terbanyak dengan 62.371.
Menurut Peraturan KPU (PKPU) No. 6/2023, dapil Jawa Tengah IV memiliki alokasi 7 kursi sehingga kemungkinan besar Diah juga akan melaju ke Senayan.
Lalu ada putri Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, yaitu Putri Zulkifli Hasan yang maju dari dapil Lampung I. Rekapitulasi hingga 71,43%, Putri meraih 76.774 suara. Ratusan caleg lain di dapil Lampung I tidak ada yang raih suara lebih banyak dari Putri.
Selanjutnya ada putra dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yaitu Ravindra Airlangga yang maju dari dapil Jawa Barat V. Rekapitulasi hingga 61,73%, Ravindra peroleh 70.270 suara.
Sekali lagi, tak ada caleg lain melampaui suara politisi Golkar itu—bahkan anggota dewan kawakan seperti Fadli Zon yang masih raih 62.146 suara.
Kemudian, ada Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh yaitu Prananda Surya Paloh yang maju dari dapil Sumatera Utara I. Rekapitulasi hingga 35,66%, Prananda meraih 15.726 suara.
Prananda masih berada di posisi keenam caleg dengan suara terbanyak. Dapil Sumatera Utara I punya alokasi 10 kursi sehingga politisi NasDem itu berpeluang besar raih kursi DPR RI.
Lalu, ada putra dari Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas yang maju di dapil Jawa Timur VII. Rekapitulasi hingga 79,17%, Ibas raih 244.228 suara. Para pesaingnya bahkan belum ada yang peroleh setengah suara miliki Ibas.
Pengecualian mungkin hanya terjadi kepada putri dari Ketua Majelis Syura Partai Ummat Amien Rais yaitu Hanum Salsabiela Rais. Hanum maju sebagai caleg di dapil DI Yogyakarta.
Namun rekapitulasi suara hingga 66,04%, Hanum hanya meraih 16.739 suara. Ada belasan caleg lain yang raih suara melebihi Hanum. Sedangkan alokasi kursi DPR RI di dapil DI Yogyakarta hanya 8.
