Bisnis.com, JAKARTA - Hasil rekapitulasi sementara Komisi Pemilihan Umum (KPU) masih menunjukkan keunggulan untuk paslon Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Papua.
Berdasarkan data hasil real count KPU, Kamis (15/2/2024), pukul 13.00 WIB, tercatat data yang masuk sudah menembus 52,51%. Data suara yang masuk itu dihimpun dari 432.310 tempat pemungutan suara (TPS) dari 30.766 TPS yang ada, termasuk Papua.
Mengacu data yang sama, Prabowo-Gibran memperoleh 45.087 suara atau 64,2% di Provinsi Papua. Sementara, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mencapai 8.675 suara atau 12,39% dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD meraih 16.228 suara atau 23,19%.
Kemudian, paslon nomor 2 itu juga memimpin di Papua Barat dengan mengantongi suara sebanyak 24.610 atau 62.87%. Diikuti, Ganjar-Mahfud yang berhasil mengumpulkan 10.104 suara atau 25,81% dan Anies-Imin hanya meraih 4.433 suara atau 11,32%.
Di Papua Barat Daya, Prabowo-Gibran juga mampu mengumpulkan 23.090 suara atau 57,09% yang unggul dibandingkan dengan paslon lainnya, yakni Ganjar-Mahfud sebanyak 10.570 suara dan Anies-Imin 6.784 suara.
Selanjutnya, di Papua Selatan pasangan yang memiliki cawapres putera sulung Presiden Jokowi itu mendominasi perolehan suara dengan menyentuh angka 72,44% atau 14.636 suara. Sementara, Anies-Imin 2.037 suara atau 10,08% dan Ganjar-Mahfud 17,48% dengan suara mencapai 3.532.
Baca Juga
Tak berhenti disitu, Prabowo-Gibran juga duduk di posisi puncak dengan meraih 18.449 suara atau 64,9%. Sementara dua lainnya, Anies-Imin dan Ganjar-Mahfud masing-masing memperoleh suara sebanyak 11,95% dan 23,15%.
Adapun, hingga kini KPU belum menerima perolehan suara dari Papua Pegunungan. Sebagaimana diketahui, Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengatakan penyebab terhambatnya pencoblosan di wilayah Papua yaitu tidak adanya transportasi, cuaca buruk hingga faktor politik sistem noken.
"Untuk di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah itu karena faktor politik sistem noken," kata Mathius dalam keterangannya, Jumat (16/2/2024).