Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Duduk Perkara Wacana 'BUMN Jadi Koperasi' yang Bikin Ribut AMIN vs Erick Thohir

Simak duduk perkara wacana BUMN akan diubah jadi koperasi yang bikin ribut antara AMIN vs Erick Thohir.
Gedung Kementerian BUMN./Bumn.go.id
Gedung Kementerian BUMN./Bumn.go.id

Bisnis.com, JAKARTA -- Isu wacana untuk mengubah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai badan hukum perseroan menjadi badan hukum koperasi menjadi bola liar. Wacana itu bahkan berimbas pada saling tunjuk antara Tim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dan Menteri BUMN Erick Thohir. 

Isu tersebut menjadi ramai diperbincangkan usai wartawan meminta tanggapan Erick Thohir atas wacana tersebut. Erick pun memberikan tanggapan bahwa wacana mengubah BUMN jadi koperasi, yang disebut-sebuh oleh pihak AMIN, bisa berujung pada pengangguran sebanyak 1,6 juta orang. 

Asal muasal wacana BUMN jadi koperasi 

Wacana 'pengkoperasian BUMN' itu ternyata awalnya dilontarkan oleh pengamat koperasi Suroto. Hal itu disampaikan olehnya saat diundang Timnas AMIN dalam suatu diskusi di rumah pemenangan di kawasan Brawijaya, Jakarta pada pekan lalu. 

Suroto mengakui bahwa merupakan pengagas ide untuk mengonversikan badan hukum perseroan pada BUMN menjadi badan hukum koperasi.

"Saya mengatakan bahwa Erick Thohir yang memelintir ide saya, dianggap sebagai pembubaran BUMN," katanya dalam sebuah pernyataan berbentuk video yang diterima Bisnis, Jumat (9/2/2024). 

Suroto lalu menuding bahwa Erick dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan pihak yang justru melakukan pembubaran terhadap BUMN. Dia mencatat bahwa pembubaran terhadap sebanyak 126 BUMN justru terjadi sejak Erick menjabat Menteri BUMN. 

Adapun, wacana konversi badan hukum BUMN itu, terang Suroto, bertujuan agar masyarakat memiliki saham riil atas perusahaan. Dia menginginkan agar rakyat bisa mengendalikan perusahaan milik negara secara demokratis dan mendapatkan manfaat dari aktivitas perusahaan.

Suroto juga menyampaikan bahwa wacana itu bertujuan untuk mengembalikan kedaulatan atas aset strategis BUMN ke tangan rakyat, bukan lagi ke keputusan mutlak pemerintah. 

"Pengkoperasian BUMN dimaksudkan agar tidak ada lagi yang bisa seperti presiden dan menteri mengangkat komisaris dan direksi tanpa basis kompetensi. Tidak bisa lagi membuat kebijakan gaji yang memiliki kesenjangan yang tinggi," ucapnya. 

Timnas AMIN vs Erick Thohir 

Dalam pemberitaan Bisnis sebelumnya, calon wakil presiden (cawapres) 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan Erick Thohir menyebarkan hoaks. Konteks hoaks yang dimaksud adalah saat tim pasangan calon (paslon) 01 dituding akan membubarkan BUMN dan menggantinya dengan koperasi. 

Sementara itu, calon presiden 01 Anies Baswedan melontarkan pernyataan serupa. Dia menilai tudingan yang diucapkan Erick Thohir adalah salah persepsi dan merupakan konsep yang tidak masuk akal.  

"Ada jenis informasi yang kalau kita dengar sudah tahu ini masuk akal. Kalau ada informasi yang kita dengar tidak masuk akal dan dikutip oleh yang memegang kewenangan, maka yang memegang kewenangan tidak sedang menggunakan akal sehat," kata Anies. 

Co-Captain Timnas AMIN Sudirman Said pun menegaskan bahwa gagasan tersebut berasal dari pihak pakar dari luar Timnas AMIN, yang saat itu tengah diundang untuk berdiskusi. Dia menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah mewacanakan hal tersebut, karena BUMN dan koperasi memiliki karakter yang berbeda. 

"Koperasi punya karakter sendiri jadi enggak mungkin. Sama sekali kita tidak punya niat atau pikiran mengubah BUMN menjadi koperasi," ujarnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, dikutip Rabu (7/2/2024).

Sementara itu, Erick Thohir pun membalas tudingan pihak AMIN bahwa dia menyebarkan hoaks mengenai wacana tersebut. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI itu juga menilai tudingan kepada dirinya terkait dengan pengubahan status BUMN menjadi koperasi merupakan salah alamat. 

"Saya hanya menjawab dan merespons wartawan, yang bertanya bahwa pendapat itu dari tim AMIN [Anies-Cak Imin] ya wartawan. Saya hanya merespons dan menjawab," ujarnya di Jakarta dikutip pada Rabu (7/2/2024).  

Awalnya, Erick menjawab pertanyaan wartawan mengenai wacana perubahan BUMN menjadi koperasi. Mantan Pemilik Klub Inter Milan itu menilai pandangan tersebut ironis karena bisa memunculkan pengangguran baru, di saat semua orang membutuhkan lapangan pekerjaan. 

"Sangat tidak masuk akal. Apalagi selama ini, para karyawan BUMN sudah menunjukkan hasil kerjanya sebagai agen perubahan dalam menumbuhkan ekonomi Indonesia," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (3/2/2024).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper