Bisnis.com, MATARAM - Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan berharap tidak ada yang mempersulit pendukungnya yang akan datang ke kampanye Akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pada, Sabtu (10/2/2024) besok.
Kampanye akbar di JIS akan menutup rangkaian sosialisasi politik yang dilakukan oleh Anies Baswedan dan Muhaminin Iskandar atau Cak Imin.
“Saya berharap pada semuanya diberikan kemudahan jangan dipersulit karena mereka datang untuk menjalankan hak konstitusionalnya,” kata Anies dikutip l, Jumat (9/2/2024).
Anies mengungkapkan bahwa harapan ini bukan tanpa alasan, sebab beberapa pendukung dari pasangan akronim AMIN ini mendapatkan penghalangan bahkan sampai tidak bisa untuk menyewa kendaraan untuk datang ke JIS.
Anies menyampaikan bahwa hal ini tidak boleh lagi terjadi dan harus diberikan kemudahan karena memeriahkan pesta demokrasi adalah hak warga negara.
“Kemudian jaga kesehatan, perjuangan kita yang terpenting adalah mengajak lebih banyak mencoblos di tanggal 14 dan mengamankan suara sesudah jam pemungutan suara, itu perjuangan yang paling utama.” ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim nasional pemenangan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengungkapkan adanya tekanan terhadap vendor yang menyebabkan pemesanan bus kampanye akbar paslon nomor urut 1 itu dibatalkan sepihak.
Kabar pembatalan sepihak pemesanan bus kampanye akbar AMIN mulanya disampaikan anggota juru bicara (jubir) Timnas AMIN, Muhammad Said Didu melalui akun media sosial X/Twitter-nya pada hari ini, Sabtu (27/1/2024).
“Tim saya sudah pesan bus untuk acara kampanye akbar pasangan AMIN di JIS [Jakarta International Stadium] tanggal 10 Februari, 2 hari lalu dan sudah dibayar, hari ini kami ditelpon bahwa dibatalkan dengan alasan yang tidak masuk akal. Tekanan makin jauh?” demikian cuitan akun @msaid_didu, Sabtu (27/1/2024).
Bisnis lantas mengonfirmasi hal ini kepada anggota jubir Timnas AMIN lainnya, Billy David Nerotumelina. Dirinya membenarkan bahwa pembatalan tersebut dilakukan sepihak.
“Pak Said Didu menyatakan bahwa pembatalan ini sepihak. Vendor menyatakan bahwa harus bersikap netral sebagai alasan pembatalan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (27/1/2024).