Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Respons Sindiran Ganjar Soal Capres Pelanggar HAM: Penyakit 5 Tahunan

Bahlil Lahadalia menilai bahwa isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang kerap dialamatkan kepada Prabowo Subianto merupakan penyakit lima tahunan.
Bahlil Lahadalia menilai bahwa isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang kerap dialamatkan kepada Prabowo Subianto merupakan penyakit lima tahunan. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)
Bahlil Lahadalia menilai bahwa isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang kerap dialamatkan kepada Prabowo Subianto merupakan penyakit lima tahunan. (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Bisnis.com, JAKARTA — Ketua Tim Kerja Strategis pasangan calon (paslon) nomor urut 02 Bahlil Lahadalia menilai bahwa isu pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang kerap dialamatkan kepada calon presiden (capres) Prabowo Subianto merupakan penyakit lima tahunan.

Hal itu merupakan respons Bahlil saat dimintai tanggapan terkait dengan pernyataan penutup capres 03 Ganjar Pranowo soal jangan memilih calon yang memiliki rekam jejak melanggar HAM.

"Ya santai saja. HAM apalagi itu penyakit lima tahunan," ujar Menteri Inevstasi itu kepada wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Bahlil lalu menyinggung bahwa PDI Perjuangan (PDIP), partai yang menaungi dan mengusung Ganjar, dulu mengusung Prabowo sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya dari situ teman-teman jawab sendiri deh, masa harus capres dari PDIP lagi yang ngomong tentang HAM. Ya kalau dari dulu dia melanggar HAM, ngapain ikut calon dari 2009 dipaketkan dengan Ibu Mega. Fair saja gitu loh," lanjut mantan Ketua Umum Hipmi itu.

Sebelumnya, capres nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengutip pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada lima tahun lalu ketika melawan Prabowo Subianto dalam ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.Pernyataan Ganjar itu disampaikan sebagai pernyataan pamungkas dalam debat terakhir Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2/2024).

Mantan Gubernur Jawa Tengah itu juga menekankan bahwa pada lima tahun lalu turut berkampanye untuk Jokowi. Dia mengaku ingat betul pernyataan Jokowi soal kriteria calon pemimpin.

"Kita diingatkan untuk tidak memilih calon yang punya potongan diktator dan otoriter, punya rekam jejak pelanggaran HAM, yang punya rekam jejak untuk melakukan kekerasan, yang punya rekam jejak masalah korupsi," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper