Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Road to Debat Capres, Ini Visi-Misi Kebudayaan dan Pendidikan Milik Anies-Cak Imin

Berikut penjabaran visi dan misi pasangan Anies-Cak Imin di bidang kebudayaan dan pendidikan.
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyapa pendukungnya saat tiba dilokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar menyapa pendukungnya saat tiba dilokasi Debat Keempat Pilpres 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (21/1/2024). Debat Keempat Pilpres 2024 mengangkat tema terkait pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Debat terakhir untuk calon presiden (capres) akan diselenggarakan pada Minggu (4/2/2024).

Pada debat kelima ini, masing-masing capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan memaparkan visi-misi mereka.

Adapun tema debat yang disiapkan oleh KPU yakni mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.

Debat ini akan disiarkan secara langsung di TVOne, ANTV, Net TV, dan Garuda TV.

Para paslon pun telah menyerahkan visi-misi mereka ke KPU. Salah satu yang dibahas yakni bidang pendidikan dan kebudayaan.

Pasangan Anies-Cak Imin pun menggaungkan program mereka dengan jargon "Budaya Dikembangkan, Budayawan Disejahterakan".

Kemudian visi misi dalam bidang pendidikan dan kebudayaan milik keduanya berbunyi "Mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya".

Agenda Anies-Cak Imin dalam pendidikan disebutkan dalam poin 3-4, 5-6, 10-12, dan 17. Berikut penjelasan tiap poinnya.

Penjabaran Visi-Misi Kebudayaan dan Pendidikan Milik Anies-Cak Imin

Poin 3. Akses Pendidikan Berkeadilan

  • Memastikan siswa lulusan Sekolah Dasar (SD) atau yang sederajat dapat melanjutkan pendidikan hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat, dengan meningkatkan daya tampung di sekolah negeri maupun melibatkan sekolah swasta.
  • Mempercepat pelaksanaan Wajib Belajar 1+12 tahun dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) atau yang sederajat.
  • Memfasilitasi program Kejar Paket A, Kejar Paket B, Kejar Paket C, dan homeschooling untuk memperluas akses pendidikan bagi semua.
  • Memperluas akses sekolah untuk anak berkebutuhan khusus.
  • Menekan angka anak putus sekolah dengan menyediakan bantuan pendidikan bagi yang membutuhkan dan menangani faktor-faktor lain yang berkontribusi pada terjadinya putus sekolah.
  • Melanjutkan pemberian bantuan operasional sekolah berbasis kebutuhan di antaranya untuk memastikan kelayakan sarana prasarana lingkungan belajar termasuk WC, air bersih, sanitasi dan hygiene (WASH).

Poin 4. Kualitas dan Kesejahteraan Guru Beserta Tenaga Kependidikan

  • Meningkatkan secara signifikan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan dikaitkan dengan kinerja.
  • Meningkatkan kualitas guru dan tenaga kependidikan sekolah melalui berbagai pelatihan dan beasiswa pendidikan lanjutan, baik di dalam maupun di luar negeri.
  • Mengangkat tenaga kependidikan honorer secara meritokratis dengan mempertimbangkan kebutuhan.
  • Mengurangi beban administrasi guru melalui pemanfaatan teknologi dan pembentukan satu data dan sistem terintegrasi.
  • Memberikan kepastian jenjang dan jalur karier bagi profesi guru yang transparan, berbasis meritokrasi, dan sesuai minat.
  • Memastikan ketersediaan guru di kawasan pesisir, kepulauan, dan pedalaman dengan pemberian tunjangan khusus.

Poin 5. Institusi Pendidikan Berbasis Agama

  • Mendorong revitalisasi fasilitas fisik sekolah madrasah dan sekolah berbasis agama lainnya, baik yang dikelola oleh Kementerian Agama maupun swasta.
  • Meningkatkan kapasitas, kompetensi dan kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan di Madrasah, Pondok Pesantren, dan lembaga pendidikan berbasis agama, sehingga memenuhi standar kompetensi nasional.
  • Memberikan kepastian bagi lulusan agar diakui di antaranya untuk melanjutkan pendidikan, bekerja, dan menggali potensinya.
  • Membina santri dan lulusan lembaga pendidikan keagamaan khusus seperti Ma’had Ali yang menghasilkan ahli ilmu agama Islam dan juga lembaga sejenis di agama lain untuk meningkatkan pemahaman ilmu agama di masyarakat sekaligus memperkuat kesalehan sosial dan pemahaman agama yang moderat.

Poin 6. Keterjangkauan Biaya Pendidikan Tinggi

  • Memastikan setiap Perguruan Tinggi Negeri menerapkan biaya operasional yang transparan dan berkeadilan sehingga seluruh masyarakat dapat mengakses pendidikan tinggi.
  • Menghadirkan kesempatan beasiswa yang setara bagi anak yang memiliki potensi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin.
  • Memberikan kemudahan akses untuk persiapan proses penerimaan calon mahasiswa ke perguruan tinggi, termasuk yang berasal dari keluarga miskin dan rentan miskin.
  • Memeratakan layanan pendidikan tinggi berkualitas melalui pengayaan program studi yang sudah ada atau pembukaan program studi baru sesuai dengan kebutuhan dan keunggulan wilayah.

Poin 10. Pendidikan Vokasi dan Lulusan Berdaya Saing

  • Mendirikan institusi yang bertanggung jawab dalam pengembangan vokasi untuk memastikan partisipasi dunia industri dalam Pendidikan dan Pelatihan Vokasi yang adaptif dengan kebutuhan dan relevan dengan potensi wilayah
  • Memfasilitasi kemitraan antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Perguruan Tinggi Vokasi (PTV) dengan dunia industri dan dunia kerja serta merevitalisasi peran Balai Besar Vokasi sebagai sistem pendukung
  • Mendorong dunia industri dan dunia kerja untuk hadir mengajar di SMK/PTV dan memastikan para guru/dosen memperoleh pengakuan dengan mekanisme rekognisi pembelajaran lampau
  • Mendorong serapan lulusan SMK/PTV oleh dunia industri dan dunia kerja berbasis insentif
  • Memberikan insentif bagi setiap dunia industri dan dunia kerja yang berinvestasi pada SMK/PTV, serta untuk memfasilitasi guru/dosen memperoleh pengalaman industri.

Poin 11. Pendidikan Tinggi yang Bermutu dan Relevan

  • Memprioritaskan alokasi dana riset pada perguruan tinggi agar efektif dan berdayaguna.
  • Mengembangkan skema dana riset kompetitif bagi para dosen di perguruan tinggi.
  • Mentransformasi tata kelola perguruan tinggi agar berdaya saing dan berdampak bagi dunia akademis, riset dan masyarakat.
  • Memfasilitasi kegiatan dan kerja sama akademik di kancah internasional untuk meningkatkan kolaborasi dan persepsi dunia terhadap Perguruan Tinggi Nasional.
  • Memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, dan swasta dalam mengembangkan riset dan inovasi yang berkualitas dan implementatif.

Poin 12. Ekosistem Pendidikan yang Berpusat pada Anak

  • Memperkuat pembelajaran yang fleksibel dan sesuai dengan perkembangan zaman tanpa mengubah kurikulum.
  • Mendukung komunitas dan organisasi pegiat pendidikan yang berkontribusi dalam menghadirkan pendidikan berkualitas, terutama untuk masyarakat yang membutuhkan.
  • Mendorong anak mencintai ilmu dan sains melalui metode pembelajaran yang partisipatif dan menarik.
  • Memfasilitasi perbaikan kualitas sekolah/ Perguruan Tinggi swasta sebagai bagian dari ekosistem pendidikan.
  • Menghadirkan ruang literasi berkualitas melalui revitalisasi perpustakaan daerah dan memastikan sekolah memiliki perpustakaan dan bahan bacaan berkualitas.
  • Menanamkan sikap anti narkoba melalui cara-cara yang inovatif dan kreatif.

Poin 17. Karakter dan Martabat Kebudayaan Nasional yang Kuat, Sebagai Jati Diri Bangsa

  • Memajukan kebudayaan nasional Indonesia yang berkontribusi terhadap peradaban dunia sebagai bentuk identitas nasional dan kebanggaan di tengah serbuan peradaban global yang sangat masif.
  • Menjadikan kebudayaan nasional sebagai investasi untuk membangun masa depan dan peradaban bangsa demi terwujudnya tujuan pembangunan nasional.
  • Memperkuat posisi kebudayaan lokal dari seluruh Indonesia sebagai sumber inspirasi terbentuknya kebudayaan nasional.
  • Memperkuat modal sosial (social capital) yang hidup di tengah-tengah masyarakat, yaitu menumbuhkan semangat gotong royong, musyawarah, dan kebhinekaan.
  • Mendorong terbentuknya kebudayaan baru Indonesia yang bersumber dari warisan budaya lokal serta bersikap selektif, adaptif dan korektif terhadap arus budaya global.
  • Memperkuat eksistensi budaya, pengetahuan dan kearifan lokal masyarakat adat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper