Bisnis.com, SUMENEP - Calon Presiden (Capres) koalisi perubahan, Anies Baswedan optimis mendulang suara mayoritas di kawasan Madura.
Anies mengatakan bahwa masyarakat Madura sejak pemilihan sebelumnya selalu berada di dalam barisan perubahan. “Mereka memilih calon yang membawa agenda perubahan, ketika calon berada di agenda perubahan akan didukung, kalau berpindah tidak didukung lagi,” kata Anies di Bandar Udara Trunojoyo, Sumenep, Rabu (31/1/2024).
Anies kembali menekankan bahwa pihaknya menawarkan gagasan perubahan bagi masyarakat Madura. Salah satu gagasan yang ditawarkan oleh Anies dan Cak Imin adalah mengembalikan kehidupan yang berlandaskan hukum.
Selain itu, eks Gubernur DKI Jakart ini juga menyinggung tentang potensi rumput laut di Pulau Madura. Ia menyampaikan siap untuk mengembangkan potensi tersebut
"Kami sih siap untuk ikut mendukung, karena kemarin saya sampaikan kebijakan kami jadi satu kesatuan, agromaritim, sehingga kebijakan itu dua duanya ya untuk agriculture dan untuk aquaculture dan menjadi satu kesatuan bila rumput laut potensial kami siap kembangkan," ucap Anies.
Lantas seberapa besar peluang Anies. Berikut tren elektabilitas partai politik dan capres di Jawa Timur:
Baca Juga
PKB Kuat di Jawa Timur
Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil sigi terbaru terkait elektabilitas pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) maupun partai politik di Jawa Timur pada 5 Januari 2024 lalu.
Khusus capres dan cawapres, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi yang teratas dengan angka elektabilitas sebanyak 46,7 persen, diikuti Ganjar Pranowo-Mahfud MD 26,6 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebanyak 16,2 persen.
Sementara itu, untuk elektabilitas partai politik, PDIP berhasil melampaui PKB di Jawa Timur. Elektabilitas PDIP mencapai 23,3 persen. Sedangkan PKB berada di peringkat dua dengan angka 20,7 persen. Gerindra 16,6 persen dan Golkar 7,5 persen. Demokrat, salah satu partai yang juga memiliki basis suara di Jawa Timur elektabilitasnya hanya 4,9 persen.
Adapun, jika diurai berdasarkan basis suaranya. PDIP cenderung unggul dari semua partai di wilayah Mataraman dan Arek. Mataraman mencakup wilayah Blitar, Kota Blitar, Bojonegoro, Kediri, Kota Kediri, Madiun, Kota Madiun, Lamongan, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Nganjuk, Ngawi, Tuban.
Elektabilitas PDIP di wilayah Mataraman mencapai 27,3 persen unggul dari PKB yang hanya 16,9 persen, Gerindra 14,2 persen, dan Golkar 11,4 persen. Demokrat yang memiliki basis suara di Mataraman, terutama di Kabupaten Pacitan dan Magetan, elektabilitasnya hanya 8,7 persen.
Sedangkan di wilayah Arek, yang terdiri dari Gresik, Jombang, Kota Batu, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Sidoarjo, Malang, dan Mojokerto, elektabilitas PDIP mencapai 25,5 persen, PKB 18,9 persen, Gerindra 17,6 persen, dan Golkar 6,1 persen.
Sementara itu, elektabiltas PKB unggul di basis suara Madura dan Tapal Kuda yang memiliki akar masyarakat nahdliyin atau NU. Madura terdiri dari empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep.
Di Madura elektabiltas PKB mencapai 33,9 persen. Unggul jauh di atas Gerindra dan PDIP yang masing-masing hanya 13,4 persen dan 9,2 persen. NasDem memperoleh elektabilitas 5,5 persen.
Sementara di Tapal Kuda, yang secara kultural didominasi budaya Madura dan sebagian campuran Jawa Madura atau biasa disebut Pendalungan, PKB tetap unggul di angka 23,9 persen diikuti Gerindra 20,8 persen dan PDIP 19,6 persen.
Wilayah Tapal Kuda, yang secara tradisional adalah bekas wilayah Blambangan pada masa klasik dulu, terdiri dari Kabupaten Banyuwangi, Bondowoso, Jember, Kota Probolinggo, Lumajang, Probolinggo dan Situbondo.