Bisnis.com, JAKARTA — Skor Indeks Persepsi Korupsi (IPK) atau Corruption Perception Index Indonesia 2023 stagnan. Posisinya di antara negara-negara Asean berada di bawah Timor Leste.
Pada hari ini, Selasa (30/1/2024), Transparency International Indonesia (TII) merilis skor IPK Indonesia di 2023 sebesar 34/100. Skor tersebut sama dengan tahun sebelumnya yakni 34. Posisi Indonesia secara global dari 180 negara yakni di peringkat 115.
"Berarti kita ada pada kondisi stagnan secara skor. Rankingnya merosot 5 poin dari 110 menjadi 115," kata Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko di Jakarta, Selasa (30/1/2024).
Sementara itu, posisi Indonesia berada di peringkat 6 di antara negara-negara Asean. Peringkat Indonesia berada di bawah Timor Leste yang menduduki peringkat ke 3.
Skor CPI Timor Leste naik dari 42 pada 2022 menjadi 43 pada tahun ini. Namun, TII mencatat bahwa perbandingan antara IPK RI dan Timor Leste sebenarnya tidak berimbang karena perbedaan jumlah indikator penilaian IPK.
"Di Indonesia ada 8 indikator dan Timor Leste hanya 4. Jadi agak tidak fair membandingkan Indonesia dan Timor Leste skornya," lanjut Wawan.
Baca Juga
Adapun skor IPK Indonesia di 2023 stagnan yakni 34/100 atau sama dengan tahun sebelumnya yakni 34/100. Secara global, Indonesia berada di peringkat 115 dari 180 negara yang disurvei.
Sementara itu, IPK atau CPI di Indonesia dibentuk dari delapan sumber data. Empat sumber data tercatat mengalami stagnasi yakni Global Insight, World Justice Project-Rule of Law Index, PERC Asia Risk Guide dan Economist Intelligence Unit.
Lalu, tiga sumber data mengalami kenaikan yaitu Bertelsmann Transformation Index, IMD World Competitiveness Yearbook dan Varieties of Democracy Project.
Sekretaris Jenderal TII Danang Widoyoko, demokrasi Indonesia sedang berjalan mundur dengan cepat. Hal itu tercermin dari rendahnya juga pemberantasan korupsi.
"Langkah mundur itu serentak dengan rendahnya pemberantasan korupsi dan perlindungan HAM di Tanah Air. Padahal, tanpa penegakan korupsi yang mumpuni, perlindungan HAM sejati tidak akan diraih," kata Danang, Selasa (30/1/2024).