Bisnis.com, JAKARTA - Calon Presiden (Capres) koalisi perubahan, Anies Baswedan mengatakan bahwa dirinya sudah mendengar masalah pemesanan bus simpatisan yang akan hadir dalam kampanye akbar di Jakarta Internasional Stadium (JIS) pekan depan.
Anies menyebut bahwa apa yang terjadi saat ini merupakan ganguan terhadap kebebasan berkampanye bagi masyarakat.
"Betapa kebebasan dalam menjalankan kegiatan kampanye terganggu. Bukankah kita mau menjaga iklim demokrasi yang sehat? Bukankah semua harus dikasih kesempatan yang sama?" kata Anies di Jakarta dikutip, Selasa (30/1/2024).
Anies menegaskan bahwa praktik tersebut tidak boleh dibiarkan dan dirinya berkomitmen untuk menghapus upaya-upaya yang mengganggu kebebasan tersebut melalui gagasan perubahan.
Lebih lanjut, eks Gubernur DKI Jakarta ini mengajak masyarakat untuk tak menyurutkan semangat memperjuangkan perubahan meski banyaknya tantangan yang dihadapi.
"Tapi semua tantangan itu tidak akan menghentikan semangat semua relawan dan pejuang. Justru semangatnya makin besar dan saya justru mengajak semua rakyat mari kita saksikan ini," ujarnya.
Baca Juga
Sebelumnya, Tim nasional pemenangan pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) mengungkapkan adanya tekanan terhadap vendor yang menyebabkan pemesanan bus kampanye akbar paslon nomor urut 1 itu dibatalkan sepihak.
Kabar pembatalan sepihak pemesanan bus kampanye akbar AMIN mulanya disampaikan anggota juru bicara (jubir) Timnas AMIN, Muhammad Said Didu melalui akun media sosial X/Twitter-nya pada hari ini, Sabtu (27/1/2024).
“Tim saya sudah pesan bus untuk acara kampanye akbar pasangan AMIN di JIS [Jakarta International Stadium] tanggal 10 Februari, 2 hari lalu dan sudah dibayar, hari ini kami ditelpon bahwa dibatalkan dengan alasan yang tidak masuk akal. Tekanan makin jauh?” demikian cuitan akun @msaid_didu, Sabtu (27/1/2024).
Bisnis lantas mengonfirmasi hal ini kepada anggota jubir Timnas AMIN lainnya, Billy David Nerotumelina. Dirinya membenarkan bahwa pembatalan tersebut dilakukan sepihak.
“Pak Said Didu menyatakan bahwa pembatalan ini sepihak. Vendor menyatakan bahwa harus bersikap netral sebagai alasan pembatalan,” katanya saat dihubungi Bisnis, Sabtu (27/1/2024).