Bisnis.com, JAKARTA — Gerakan Syiah Front Islam untuk Perlawanan Irak melaporkan telah menyerang tiga pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Irak dan Suriah, pada Rabu (24/1/2024).
Serangan tersebut menargetkan dua pangkalan AS di Irak, tepatnya di Provinsi Anbar dan pangkalan udara Erbil di Kurdistan. Satu target lainnya adalah pangkalan AS di dekat ladang minyak Conoco, Provinsi Deir ez-Zor, Suriah.
Menurut laporan, serangan itu dilakukan dengan menggunakan rudal dan drone. Namun, sejauh ini dampak dari serangan tersebut masih belum diketahui.
Al Hadath juga melaporkan sebelumnya, bahwa pangkalan udara Al-Asad di Irak Barat, yang digunakan oleh pasukan Koalisi Internasional, diserang lebih dari 20 roket, pada 20 Januari lalu.
Berdasarkan laporan, milisi Syiah bertanggung jawab atas serangan itu. Roket-roket tersebut diluncurkan dari daerah terdekat al-Baghdadi di Provinsi Al Anbar Barat.
Sementara itu, pasukan keamanan Irak juga sudah menyapu area yang diduga menjadi lokasi penembakan itu.
Baca Juga
Baghdad Today melaporkan bahwa beberapa orang, termasuk warga negara AS terluka dalam serangan roket di pangkalan udara Al-Asad di Irak Barat.
Menurut laporan itu, beberapa prajurit Irak dan dua orang Amerika dari staf pemeliharaan pangkalan mengalami luka akibat serangan itu. Warga negara AS menderita luka ringan.
Sementara itu, Juru Bicara Panglima Irak Yahya Rasoul membenarkan bahwa seorang prajurit Irak terluka dalam serangan itu. Dia menambahkan bahwa kerusakan terjadi pada gedung markas Brigade ke-29 di pangkalan tersebut.
Seperti diketahui, milisi Syiah sebelumnya memperingatkan AS bahwa mereka akan meningkatkan operasi militernya di Suriah dan Irak. Hal itu dilakukan sebagai tanggapan, karena AS terus mengirimkan bantuan militer kepada militer Israel yang telah membunuh warga sipil di Jalur Gaza dan Lebanon Selatan.