Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daftar Menteri yang Mundur dari Jabatan Karena Jadi Capres-Cawapres

UU No.7/2017 tentang Pemilu sebelumnya mengharuskan menteri mundur dari jabatannya apabila maju sebagai capres dan cawapres. Namun, saat ini kondisinya berbeda.
Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, bersama menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Presiden Joko Widodo (kanan) mengenakan pakaian adat Tanimbar, Maluku, bersama menteri Kabinet Indonesia Maju menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR - DPD Tahun 2023 di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Calon wakil presiden nomor urut 03 Mahfud Md menyatakan siap melepas jabatan menteri koordinator bidang politik, hukum, dan keamanan (Menko Polhukam) yang kini masih diembannya.

Sikap itu menjadi wajar sebab dalam sejumlah perhelatan pemilihan presiden (Pilpres) pada masa reformasi, menteri umumnya akan mundur ketika maju sebagai calon presiden-wakil presiden (capres-cawapres).

Baru pada Pilpres 2024, ada dua menteri aktif maju dalam ajang elektoral namun tidak mundur.

Selain Mahfud, ada capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang juga masih menjabat sebagai menteri pertahanan. 

Hal itu sebenarnya tidak mengherankan. Pasalnya, aturan terbaru memperbolehkan seorang menteri tetap menjabat sembari maju atau mencalonkan diri dalam ajang pilpres.

Sebelumnya, Undang-undang No.7/2017 tentang Pemilihan Umum (UU Pemilu), mengharuskan seorang menteri mundur dari jabatannya apabila maju sebagai capres dan cawapres.

Namun, Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 68/PUU-XX/2022 menganulir aturan itu. Dalam amar putusan yang dibacakan Ketua MK Anwar Usman itu, disebutkan bahwa menteri tak harus mundur ketika maju sebagai capres atau cawapres asal mendapat persetujuan dan izin cuti dari presiden.

Bisnis merangkum sejumlah nama menteri yang harus menanggalkan jabatan lantaran maju dalam pilpres sebelumnya. Berikut daftarnya:

SBY dan Jusuf Kalla

1. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Pada 2001, SBY diangkat menjadi Menko Polhukam oleh Presiden Megawati Soekarnoputri. Meski demikian, dia tidak menjabat hingga akhir masa jabatannya.

Pada 12 Maret 2004, SBY menyatakan mundur. Tak lama setelahnya, dia maju sebagai capres pada Pilpres 2004.

Didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) Jusuf Kalla, pasangan SBY-Kalla meraih kemenangan dalam ajang Pilpres 2024.

2. Jusuf Kalla

Seperti sudah disinggung, Jusuf Kalla alias JK merupakan Menko Kesra pemerintahan Presiden Megawati. Meski demikian, pada 22 April 2004, JK menanggalkan jabatannya.

Ternyata, dia maju sebagai cawapres pendamping SBY dalam ajang Pilpres 2004. Pasangan SBY-JK pun berhasil meraih kemenangan usai mengalahkan pasangan Megawati-Hasyim Muzadi di putaran kedua Pilpres 2004.

Agum Gumelar dan Hatta Rajasa

3. Agum Gumelar

Agum Gumelar merupakan menteri perhubungan pemerintahan Presiden Megawati. Meski demikian, Agum mengundurkan diri 24 Mei 2004.

Dia akhirnya maju sebagai cawapres pada Pilpres 2004. Saat itu, Agum menjadi pendamping capres Hamzah Haz. Meski demikian, pasangan Hamzah-Agum langsung kalah dalam putaran pertama Pilpres 2004.

4. Hatta Rajasa

Hatta Rajasa diangkat sebagai menteri koordinator bidang perekonomian oleh Presiden SBY pada 2009. Meski demikian, sebelum masa jabatannya berakhir, dia mengundurkan diri.

Pengunduran diri Hatta Rajasa ini dilakukan usai mendaftarkan diri sebagai cawapres pada Pilpres 2014. Hatta akhirnya mendampingi capres Prabowo. Namun, pasangan Prabowo-Hatta kalah dari pasangan Jokowi-JK pada Pilpres 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper