Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin menegaskan bahwa Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak akan bisa menggantikan peran ulama untuk membuat fatwa.
Orang nomor dua di Indonesia itu mengamini teknologi tersebut kian gencar dikembangkan dan diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk kemungkinannya dalam autentifikasi halal.
“Itu kan alat saja. Alat itu hanya memberikan, mengomunikasikan, atau menyebarluaskan, atau menginformasikan. Jadi, tidak bisa membuat fatwa,” ucapnya dikutip melalui Youtube Sekretariat Wapres, Sabtu (20/1/2024).
Lebih jauh, Wapres Ke-13 RI itu menjelaskan, fatwa dibuat oleh mufti yang tidak lain adalah orang. “Mufti itu orang. Jadi, tidak mungkin alat itu menjadi mufti,” imbuhnya.
Mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia itu pun mengatakan, mufti juga harus memenuhi persyaratan tertentu. Sebab, Mufti harus memahami dasar-dasar untuk dijadikan pedoman dalam memberikan fatwa.
“Tidak boleh sembarang orang bisa menjadi mufti. Oleh karena itu, alat tidak bisa menjadi mufti. Dia hanya mengembangkan, menyampaikan, menginformasikan. Jadi, nggak mungkin,” pungkas Ma’ruf.
Baca Juga