Bisnis.com, JAKARTA - Wilayah Indonesia dilanda Siklon Tropis Anggrek di perairan bagian Barat Daya Indonesia pada Selasa (16/1/2024). Hal ini dikonfirmasi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dari unggahan akun instagram @infobmkg.
“Siklon Tropis ANGGREK terpantau di Samudra Hindia Barat Daya Bengkulu di sekitar 9.4 derajat LU dan 93.3 derajat BT, dengan kecepatan angin maksimum 35 knot dan tekanan udara minimum sebesar 1000 hPa,” bunyi unggahan tersebut dikutip Bisnis, Rabu.
BMKG memprediksi intensitas Siklon Tropis Anggrek meningkat dalam 24 jam ke depan dan bergerak ke arah timur.
Deputi Bidang Meteorologi Guswanto menyatakan adanya potensi hujan lebat dari dua fenomena tersebut, disamping fenomena regional yang terjadi sepekan mendatang.
"Mencermati perkembangan dinamika atmosfer lain selain sistem Siklon Tropis Anggrek dan Bibit Siklon 99S di atas, dapat diidentifikasi adanya fenomena lain yang dapat meningkatkan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan, yaitu Madden Jullian Oscillation (MJO) yang mulai aktif di wilayah Indonesia dan disertai dengan fenomena gelombang Kelvin dan Rossby Wave, selain itu penguatan aliran Monsun Asia Musim Dingin cukup berkontribusi juga untuk memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan," kata Guswanto dikutip dari Antara.
Adapun Siklon Tropis Anggrek menimbulkan dampak secara tidak langsung terhadap kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Kondisi cuaca tersebut menyebabkan naiknya gelombang perairan Indonesia.
Baca Juga
Selain itu kondisi ini juga berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di sejumlah wilayah Indonesia.
Lantas apa itu Siklon Tropis Anggrek?
Siklon Tropis adalah badai berkekuatan besar yang tumbuh di perairan laut di sekitar daerah tropis. Penyebabnya adalah suhu permukaan laut yang hangat, kelembaban tinggi, dan kondisi suatu atmosfer.
Siklon ini juga menyebabkan gelombang tinggi, hujan lebat, hingga angin kencang. Kondisi ini juga muncul karena adanya perubahan suhu pada permukaan laut.
Suhu laut yang hangat akan membentuk energi kinetik. Makin lama makin besar membentuk pusaran. Pada awal pembentukan pusaran, fenomena ini disebut dengan bibit siklon tropis.
Kondisi tersebut dinamai bibit siklon 985, hingga akhirnya terbentuk menjadi Siklon Tropis Anggrek saat tekanan angin 1000 milibar dan kecepatan angin 35 knot.