Bisnis.com, JAKARTA - Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) menanggapi viralnya dukungan Ustad Abu Bakar Baasyir yang mendukung pasangan AMIN.
Abu Bakar Baasyir merupakan eks narapidana terorisme kasus Bom Bali tahun 2002 atau Bom Bali 1.
Juru bicara Timnas AMIN Muhammad Ramli Rahim mengatakan bahwa semua warga negara Indonesia punya hak untuk itu.
"Siapapun berhak mendukung mas Anies dan Cak Imin, apalagi jika yang bersangkutan punya hak pilih, yang tidak punya hak pilih saja boleh dukung Anies," kata Ramli dalam keterangannya, Senin (15/1/2024).
Ramli menyebut baha siapapun capres dan cawapresnya tidak bisa menolak dukungan ataupun hanya sekedar pernyataan dukungan yang berasal dari warga negara Indonesia.
Ketua Umum Konfederasi Nasional Relawan Anies (KoReAn) ini kemudian memberikan gambaran, jika ada capres menang di lapas narkoba, apakah bisa dikatakan kalau dia bagian dari peredaran narkotika, tentu saja tidak.
Baca Juga
"Jadi jangan dihubung-hubungkan bahwa jika si A mendukung capres B maka dia radikal, ini politik identitas atau apapun. Begitupun jika ada capres menang di lapas mayoritas koruptor seperti Lapas Sukamiskin maka apakah kita akan mengambil kesimpulan bahwa capresnya koruptor. Jelas tidak,” ucapnya.
Adapun rekaman video Ustaz Abu Bakar Ba'asyir mendukung pasangan calon presiden Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar beredar di akun TikTok @aniesvisioner.
Dalam rekaman yang beredar Abu Bakar Ba'asyir menjelaskan Pilpres bukan sekedar ideologi, melainkan sebuah alat yang bertujuan untuk membela Islam.
"Pilpres itu bukan ideologi tapi adalah alat, maka kalau memang tujuan kita ikut pilpres untuk membela Islam itu boleh. Jadi, kita perlu mengikut pilpres ini untuk membela Islam, caranya memilih presiden yang paham Islam," kata Abu Bakar Ba'asyir.
Diketahui, mantan narapidana terorisme Abu Bakar Baasyir meninggalkan Lapas Gunung Sindur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (8/1/2021), setelah dinyatakan bebas murni.