Bisnis.com, JAKARTA - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo berkomitmen untuk mengembangkan ekonomi kreatif. Pasangan Ganjar-Mahfud telah menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot kinerja ekonomi kreatif tanah air.
Dalam berbagai perbincangan dengan anak-anak muda, Ganjar melihat ada potensi besar yang menanti untuk dikembangkan. Dia pun menangkap semangat anak-anak muda untuk menggarap potensi ekonomi kreatif.
"Kami berbincang dengan anak-anak muda yang ternyata mereka punya concern betul di situ (ekonomi kreatif), ujar dia, dalam dialog bersama Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Kamis (11/1).
Ganjar memandang, ekonomi kreatif sebagai sebuah alternatif sumber pertumbuhan ekonomi baru. Hal ini ditopang oleh generasi muda Indonesia yang memiliki segudang ide kreatif.
"Kalau kita buka (akses), anak-anak muda punya potensi yang besarnya minta ampun," tegas dia.
Salah satu program yang bakal dilakukan, yakni memperluas akses internet cepat ke seluruh penjuru Indonesia. Dengan demikian, anak-anak muda di daerah terpencil punya kesempatan berkarya dan menunjukkan hasil kreativitas mereka.
"Bagaimana anak-anak di ujung-ujung Indonesia di remote area bisa mendapatkan akses semua yang baik," jelas dia.
Selanjutnya, dia akan menyediakan creative hub sebagai platform bagi pelaku ekonomi kreatif. Lewat platform tersebut, anak-anak muda dan pelaku ekonomi kreatif dapat saling berkolaborasi dan mengeksekusi ide-ide mereka.
"Mereka punya knowledge yang bagus maka sebenarnya creative hub-nya tinggal disediakan. Kolaborasi di antara mereka sebenarnya memunculkan tokoh-tokoh baru," imbuh Ganjar.
Selain itu, pemerintah harus hadir sebagai pihak yang mempromosikan karya-karya ekonomi kreatif ke level global. Selain memperluas pasar, pelaku ekonomi kreatif akan mendapatkan kesempatan untuk masuk ke jaringan global.
"Duta besar kita untuk berbicara di dunia internasional bagaimana bekerja sama saling menguntungkan untuk mengembangkan SDM, saling latih, saling produksi, saling mengisi kemudian kita unggul," tegas dia.
Dia menegaskan, kalau kolaborasi tersebut terjadi maka sebenarnya ekonomi kreatif akan menjadi alternatif pertumbuhan ekonomi ke depan. “Maka kalau kita punya sumber daya alam, simpan dulu. Kita masih punya ekonomi kreatif," tutup dia.