Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu AS Wanti-Wanti Perang Israel-Hamas Bisa Jadi Konflik Regional

Menlu AS Antony Blinken memperingatkan perang Israel-Hamas dengan mudah dapat meluas.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberi kesaksian di depan sidang Komite Alokasi Senat mengenai permintaan dana tambahan keamanan nasional senilai US$106 miliar dari Presiden Biden untuk mendukung Israel dan Ukraina, serta meningkatkan keamanan perbatasan, di Capitol Hill di Washington, AS, 31 Oktober 2023. REUTERS /Kevin Lamarque
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memberi kesaksian di depan sidang Komite Alokasi Senat mengenai permintaan dana tambahan keamanan nasional senilai US$106 miliar dari Presiden Biden untuk mendukung Israel dan Ukraina, serta meningkatkan keamanan perbatasan, di Capitol Hill di Washington, AS, 31 Oktober 2023. REUTERS /Kevin Lamarque

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memperingatkan bahwa perang Israel-Hamas dapat dengan mudah meluas menjadi konflik regional yang besar.

Hal tersebut diungkapkan Blinken ketika ia melakukan perjalanan ke Timur Tengah untuk meredakan ketegangan dan mendesak Israel untuk berupaya lebih banyak untuk melindungi warga sipil di Gaza. 

"Ini adalah konflik yang dapat dengan mudah bermetastasis, menyebabkan lebih banyak lagi ketidakamanan dan penderitaan,” jelas Blinken, sambil mengatakan bahwa wilayah tersebut mengalami momen ketegangan yang mendalam, pada konferensi pers pada Minggu malam (7/1) seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (8/1). 

Berbicara bersama dengan Blinken, Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed Bin Abdulrahman Al Thani, menyerukan gencatan senjata yang lebih luas agar dapat mengakhiri kekerasan. Hal ini disetujui oleh banyak pemimpin di dunia Arab. 

Namun, Israel dan AS menolak opsi tersebut dengan alasan hal tersebut memungkinkan Hamas melancarkan serangan baru, seperti yang terjadi pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan sekitar 1.200 warga Israel. 

Adapun, Qatar yang memelihara hubungan dengan Hamas telah berperan dalam mediasi utama dalam konflik tersebut, dengan membantu menengahi pembebasan lebih dari 100 sandera Israel. 

Di lain sisi, Blinken juga ditanyakan apakah AS harus mempertimbangkan untuk mengkondisikan bantuan militernya ke Israel untuk membatasi kekerasan. Blinken menjawab bahwa AS selalu memantau penggunaan senjata yang diberikan kepada sekutu dan mitranya.

“Bantuan militer apa pun yang kami berikan kepada negara mana pun, termasuk Israel, memiliki persyaratan – termasuk penggunaan senjata sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, hukum perang,” jelasnya, dan mengatakan bahwa hal ini adalah sesuatu yang mereka perhatikan dengan hati-hati dan berkelanjutan.

Sementara itu, koalisi pimpinan AS juga memperingatkan Houthi di Yaman, yang juga didukung oleh Teheran, akan konsekuensi jika mereka tidak menghentikan serangan terhadap kapal komersial di Laut Merah. 

Blinken sendiri bertemu dengan Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan Raja Abdullah II pada Minggu pagi (7/1) setelah singgah di Turki dan Yunani. 

Ia kemudian mendarat di Doha pada Minggu sore dan melanjutkan perjalanan ke Uni Emirat Arab, diikuti dengan pemberhentian di Arab Saudi, Israel, Tepi Barat dan Mesir. Kunjungan ini merupakan kunjungan keempat Blinken ke wilayah tersebut sejak pecahnya perang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper