Bisnis.com, JAKARTA - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Menteri Luar Negeri Antony Blinken akan mengunjungi Israel, Tepi Barat, dan Uni Emirat Arab (UEA) pada pekan ini.
Kunjungan Blinken bertujuan untuk mendesak lebih banyak bantuan kemanusiaan untuk Gaza, dan mengamankan pembebasan semua sandera yang ditahan oleh Hamas.
Blinken akan melakukan perjalanan ke Belgia, Makedonia Utara, Israel, Tepi Barat, dan UEA mulai Senin (27/11/2023) hingga Sabtu (2/12/2023).
“Di Israel dan Tepi Barat, Menteri Blinken akan membahas hak Israel untuk mempertahankan diri sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional, serta upaya berkelanjutan untuk membebaskan sandera yang tersisa, melindungi kehidupan warga sipil selama operasi Israel di Gaza, dan mempercepat bantuan kemanusiaan untuk warga sipil di Gaza,” kata departemen itu, dilansir Reuters, Selasa (28/11/2023).
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa Blinken akan membahas rencana jangka panjang di Gaza, jika Israel mampu melenyapkan Hamas.
Blinken juga akan membahas perlunya negara Palestina merdeka, serta menghadiri KTT Iklim PBB COP28 di Dubai.
Baca Juga
Ini akan menjadi perjalanan ketiganya ke wilayah tersebut ketika militan Hamas menyerang Israel sejak 7 Oktober 2023.
Selama ini, Blinken telah melakukan diplomasi berisiko tinggi dengan para pemimpin Israel dan Arab untuk membantu memastikan konflik tidak meluas, pembebasan sandera, dan bantuan disalurkan negara-negara Arab ke Jalur Gaza, tempat terjadinya bencana kemanusiaan.
Dia akan berbicara tentang masa depan Gaza dan perlunya solusi politik permanen terhadap konflik yang sudah berlangsung lama itu.
Diplomat terkemuka AS itu juga akan membahas prinsip-prinsip yang dia gariskan di Tokyo pada 8 November, serta langkah-langkah nyata untuk memajukan pembentukan negara Palestina pada masa depan.
Lebih lanjut, berdasarkan kesepakatan yang dimediasi oleh Qatar dan Mesir dan disetujui oleh Israel, Hamas, dan AS, beberapa sandera telah dibebaskan dalam beberapa hari terakhir, dengan imbalan pembebasan warga Palestina yang ditahan oleh Israel.
Menurut otoritas kesehatan Gaza, Israel telah membombardir Jalur Gaza, daerah pantai padat penduduk yang menampung 2,3 juta orang, dan melancarkan serangan darat di utara, menewaskan lebih dari 15.000 warga Palestina.