Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi memastikan bahwa sikap Indonesia untuk mendukung Palestina dan dihentikannya serangan oleh Israel tak pernah berubah.
Bahkan, dia mengatakan upaya itu terus berlanjut secara sudah sekuat tenaga melalui upaya diplomasi, termasuk pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken.
Hal ini disampaikannya usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas bantuan untuk Palestina di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/11/2023).
"Diplomasi, saya kira kita sudah all out. Posisi politik kita tidak bergerak, bahwa kita akan terus bersama dengan rakyat Palestina untuk memperjuangkan hak-haknya," katanya saat ditemui Bisnis di Pangkalan TNI AU Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Sabtu (4/11/2023).
Apalagi, Retno mengungkapkan bahwa saat ini jumlah korban terkini perang antara Israel dan Hamas hingga Sabtu (4/11/2023) sudah hampir mencapai 10.000 orang tewas akibat peristiwa tersebut. Adapun, dari ribuan korban yang ada mayoritas merupakan anak-anak.
Oleh sebab itu Retno menilai, perang ini sudah termasuk sebagai bencana kemanusiaan yang tidak bisa diterima oleh Indonesia.
Baca Juga
"Sudah sekian hampir 10.000 [orang] by now meninggal dan setiap 10 menit 1 anak meninggal," imbuhnya.
Retno mengaku angka kematian tersebut menjadi dasar baginya untuk menemui langsung Menlu AS Antony Blinken untuk segera menghentikan perang ini.
"Saya melakukan pertemuan empat mata juga dengan Blinken jadi saya dengan semua orang intinya satu suara, kita hentikan dulu tindakan kekerasan, hentikan penggunaan kekerasan terutama terhadap masyarakat sipil, setelah itu kita bicara mengenai masalah kemanusiaan," imbuhnya.
Tak hanya itu, Retno juga mengatakan masih ada satu keluarga yang terdiri dari tiga warga negara Indonesia (WNI) dan satu istri dari Warga Negara Asing (WNA) belum berhasil dievakuasi dari Gaza, Palestina. Padahal, berbagai upaya evakuasi pun kini tengah dilakukan.
Retno menjelaskan, ada beberapa persyaratan administrasi yang perlu dipenuhi untuk mengevakuasi mereka. Proses pemenuhan persyaratan ini pun cenderung lamban karena konflik yang terjadi.
Selain itu, Retno mengungkapkan masih ada tiga WNI lainnya yang hingga kini masih berada di Gaza. Mereka adalah relawan dari MER-C yang memutuskan untuk tetap tinggal membantu korban perang. Hingga saat ini, total sudah ada 4 WNI yang berhasil dievakuasi. Mereka adalah Abdillah Onim dan keluarga yang berhasil dievakuasi dari medan perang di Jalur Gaza pada Kamis (2/11/2023).